Find Us On Social Media :

Kisah Giulia Tofana, Pembunuh Wanita yang Meracuni 600 Pria Demi Membunuh Sekelompok Orang

By Linda Fitria, Rabu, 28 Februari 2018 | 01:41 WIB

Gulia Tofana

Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin

Grid.ID - Mungkin kisah ini akan sulit untuk diterima akal sehat.

Namun, catatan sejarah pernah menyebutkan kisah seorang pembunuh wanita paling mematikan.

Giulia Tofana (1620-1659) tega meracuni 600 pria hanya untuk menargetkan satu kelompok pria tertentu yang dia percaya harus mati.

Melansir Ancient Pages, racunnya yang paling terkenal disebut Aqua Tofana. 

Ia terkenal sebagai salah satu pembunuh berantai wanita paling mematikan sepanjang sejarah.

(BACA : Istri Samurai yang Telah Melakukan Harakiri Akan Berujung Seperti Ini, Mengerikan!)

Berdasarkan apa yang diketahui, Giulia Tofana lahir di Palermo sekitar tahun 1620. 

Dia memiliki anak perempuan, tapi tidak diketahui apakah dia sudah menikah atau belum.

Penggunaan racun di Abad Pertengahan dan Renaisans sangat umum terjadi dan ada orang-orang yang mencari nafkah sebagai 'pembunuh profesional'.

Racun yang paling umum adalah cantarella, strychnine, hemlock, belladonna, foxglove, aqua tofana, dan arsenic. 

Ide pemasaran Giulia Tofana adalah menjual racun kepada istri yang tidak bahagia. 

(BACA : Inilah Alasan Seorang Samurai Jepang Bangga Melakukan Bunuh Diri)

Pada masa itu, saat pernikahan selesai diatur dan tidak ada kemungkinan perceraian, ada banyak wanita yang ingin menyingkirkan suami mereka.

Sekelompok pria-pria inilah yang sebenarnya ingin dilenyapkan Tofana.

Racun Tofana memiliki rasa hambar, tidak berbau, tidak berwarna dan dijual tersembunyi menggunakan botol kecil.

Diletakkan di meja rias wanita di samping lotion dan parfum lainnya tanpa menimbulkan kecurigaan dari siapa pun.

Pada 1650-an, salah satu klien Tofana menyadari bahwa dia akan melakukan sesuatu yang mengerikan. 

Dia telah membeli sebotol Aqua Tofana dan siap untuk meracuni suaminya, tapi pada saat terakhir dia menghentikan suaminya untuk memakan sup. 

(BACA : Kisah Tragis Wallenda, Para Pemain Sirkus yang Alami Kecelakaan Mengerikan)

Akibatnya, banyak orang memaksa para istri membeberkan tentang racun Tofana.

Tofana sangat populer dan publik melindunginya dari amukan masa. 

Dia diberi perlindungan di sebuah gereja, namun ketika rumor menyebar bahwa dia telah meracuni air di sekitar Roma, polisi memaksa mereka masuk ke gereja dan menyeret Tofana untuk diinterogasi.

Selama penyiksaan, Tofana mengaku telah membunuh 600 pria dengan racunnya di Roma sendiri antara 1633 dan 1651.

Pada bulan Juli 1659, Tofana dieksekusi bersama dengan putrinya, Girolama Spera yang juga menjual racun dan tiga orang pembantunya.

Setelah kematiannya, tubuhnya dilemparkan ke dinding gereja yang telah memberinya tempat perlindungan.(*)