Nah, otak kita sama seperti mesin.
Jika dipakai terus menerus, dengan kapasitas yang besar, memerlukan pendingin supaya tidak panas, begitu pun dengan otak.
3. Menguap bisa menular karena adanya kedekatan sosial
Orang yang memiliki kedekatan dan ikatan emosional akan mudah terpengaruh apabila orang tersebut menguap.
(BACA : Pria Lombok Menikahi Dua Wanita Sekaligus, Ternyata Mereka Tinggal Satu Kampung )
Namun, berbeda halnya jika menguap di samping orang yang tidak memiliki kedekatan sosial atau tidak akrab akan sulit terpengaruh.
Hal ini juga bisa terjadi pada hewan.
4. Menguap sulit menular pada penderita skizofernia dan down syndrome
Kedua penyakit ini mengangggu kemampuan penderita untuk merasakan keadaan mental dan emosional orang lain, maka dari itu kedua penderita penyakit ini sulit untuk tertular menguap.
(BACA : Tersebar Foto Mesra Iqbaal Ramadhan dengan Seorang Bule Cantik, Siap Terpotek? )
5. Menguap bisa menjadi tanda penyakit
Terlalu sering menguap dapat menjadi gejala penyakit tertentu.
Seperti penyakit saraf, menderita darah rendah, dan kelelahan.
6. Bayi di dalam perut juga bisa menguap
Tak hanya bayi yang sudah lahir, bayi yang belum lahir pun juga bisa menguap.
Hal ini ditemukan oleh dokter yang melakukan pemriksaan USD 4 dimensi tahun 2012. (*)
Artikel Ini Pernah Tayang di Bobo Online dengan Judul "Selain Bisa Menular, Berikut 7 Fakta Tentang Menguap"