"Jadi tadi itu kita nganterin kakak ke apartemennya. Rasanya berat. Gak tega ninggalin dia sendirian di situ.”
“Kamarnya kecil. Rasanya hati aku lemes gitu,” ungkap Iis yang telah berlinang air mata.
Iis juga berharap anaknya bisa mandiri hidup sebagai anak rantau.
“Mudah-mudahan Allah selalu jaga kakak. Mudah-mudahan sekolahnya lancar. Semuanya berjalan sesuai yang kakak harapin.”
“Mudah-mudahan abis ini kakak bisa belajar mandiri, mengatur semua kehidupan kakak sendiri. Mama yakin kakak bisa,” tandasnya.
(*)