Find Us On Social Media :

Pakai Kartu Kredit Palsu Saat Berbelanja, 3 Pria Akhirnya Diciduk Polisi

By Linda Fitria, Rabu, 28 Februari 2018 | 18:26 WIB

Tersangka pengguna kartu kredit palsu

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID –  Seiring perkembangan teknologi, metode pembayaran non tunai kian marak digunakan.

Metode pembayaran dengan kartu debit, kartu kredit, e-money, pembayaran online maupun kredit online banyak menjadi pilihan.

Banyak orang telah beralih dari sistem pembayaran tunai dengan uang kertas dan logam ke sistem pembayaran non tunai.

Hal ini karena sistem pembayaran non tunai dianggap lebih aman, praktis dan memudahkan.

Tapi dibalik kemudahan bertransaksi dengan sarana non tunai, ada sejumlah oknum yang berusaha berbuat curang.

(BACA : 'Belalai' Puting Beliung Terbentuk di Danau Tempe Sulawesi Selatan, Berikut Dampak Buruknya Bagi Warga)

Salah satunya dengan membuat kartu kredit palsu seperti yang satu ini.

Dilansir Grid.ID dari The Star, tiga warga Malaysia ditangkap di sebuah pusat perbelanjaan di Pratunam, Bangkok, Thailand pada hari Senin (26/2/2018).

Ketiganya diduga menggunakan kartu kredit palsu.

Mereka ditangkap oleh petugas keamanan di Platinum Shopping Mall di persimpangan Pratunam, Bangkok.

Penangkapan ini berdasarkan permintaan pemilik 8 toko pinggir jalan, di mana ketiga pelaku diduga menggunakan kartu palsu pada pukul 17.30 pada hari Senin (26/2/2017).

Ketiganya berusia 32, 30 dan 24 tahun.

(BACA : Inilah Daftar 5 Organisasi Pemberontak Paling Kaya di Dunia Menurut Forbes, ISIS Ada di Paling Bawah)

Komandan Polisi Kolonel Nakarin Sukhonthawit, mengatakan bahwa polisi telah menyita dua kartu kredit Mastercard palsu.

Tak hanya itu, polisi juga menyita 13 kartu Visa palsu dari para tersangka.

Ketika mereka ditangkap oleh petugas keamanan di mal, mereka ditemukan memiliki delapan kartu palsu.

Namun polisi menemukan tujuh tambahan di kamar hotel mereka di Soi Nana.

Ketiganya memasuki negara Thailand pada hari Minggu (25/2/2018).

Para tersangka mengatakan bahwa mereka telah menerima kartu kredit dari anggota jaringan penjahat tak dikenal .

Jaringan penjahat tak dikenal tersebut diduga mencuri informasi dari kartu kredit asli dengan menggunakan teknologi skimmer dan menyalinnya ke kartu kredit palsu.(*)