Kejadian ini pun langsung dilaporkan GD ke Dit Krimum Polda Bali dan Direktorat Propam Polda Bali tentang dugaan perselingkuhan.
Setelah mendapatkan laporan, polisi pun segera mengamankan BN pada Kamis (07/11/2019) sekitar pukul 18.00 WITA di rumah pelapor di kawasan Jalan Pemogan.
"Kami amankan tadi sore dengan dua mobil dan enam petugas untuk menangkap BN," ujar pihak kepolisian.
Kini, BN pun sedang diproses lebih lanjut.
"Iya, benar. BN telah diamankan dan masih dilakukan pemeriksaan terhadap BN. Nanti kalau berkasnya sudah lengkap saya infokan," ujar pihaknya secara terpisah.
Baca Juga: Frustrasi Ajari Anak Matematika, Seorang Ibu Kena Serangan Jantung hingga Nyaris Meninggal
Sementara itu, jika melansir dari Tribun Jateng sendiri, perselingkuhan sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor yang mendasarinya.
Pertama adalah mencari jati diri. Seperti yang ditulis Esther Perel di bukunya berjudul 'The State of Affairs', perselingkuhan bisa terjadi di pernikahan yang harmonis sekali pun.
Hal itu karena, pada beberapa kasus, orang yang sudah menikah terkadang masih memiliki kecenderungan untuk mencari jati dirinya yang lain yang belum pernah dia alami.
"Perselingkungan terkadang bukan mencari orang lain, namun mencari jati diri yang lain," ungkap Parel.
Baca Juga: Sukses Berkarier di Indonesia, Jirayut Janji Besarkan Musik Dangdut di Thailand
Yang kedua adalah karena bosan. Seperti yang tertulis di buku berjudul 'The Normal Bar' pada tahun 2013, sebagian orang yang berselingkuh mengaku bosan dengan pasangannya yang sekarang.
Namun kebosanan ini bukan melulu terhadap pasangan, namun kebanyakan justru mengaku bosan lebih kepada suasana kesehariannya.
Jika menurut buku itu, pasangan yang melakukan perselingkuhan justru dipicu karena hasrat ingin merasakan kasmaran seperti awal-awal PDKT.
Yang ketiga adalah rasa ingin membuktikan diri. Seperti yang tertulis di New York Magazines penelitian menunjukkan kalau perselingkuhan didasari oleh rasa ingin membuktikan diri kalau dia masih mampu mendapatkan apa yang dia mau.
Keinginan untuk mengaktualisasi diri ini kemudian mendorong orang untuk mencari selingkuhan sebagai buktinya kalau dia masih 'laku'.
(*)