Pada mulanya, perempuan yang akrab disapa Niki berdalih bahwa alasan ia menggugat cerai Sajad karena kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Akan tetapi, di belakang hari, akhirnya Niki mengaku kalau Sajad telah menipunya.
Sebelum menikahi Niki, Saja mengaku sebagai pejabat tinggi di salah satu bank ternama di Singapura.
Ternyata, Sajad hanyalah karyawan biasa, bahkan belum memiliki tempat tinggal pribadi di Singapura.
Sajad Ukra dan Nikita Mirzani resmi bercerai pada Februari, 2015 silam.
Dalam putusan pengadilan, Sajad Ukra diwajibkan memberi nafkah untuk anaknya, Azka Raqila, setiap bulan, sampai dewasa.
Sayangnya, menurut pengakuan Nikita Mirzani, kewajiban nafkah tersebut baru dipenuhi Sajad Ukra, beberapa bulan lalu. Tepatnya, setelah Sajad menuntut hak asuh atas anaknya.
"Baru empat bulan kemarin saja, setelah dia ngelaporin Niki ke Polda gara-gara kasus anak, kan. Sebelumnya enggak pernah kirim sama sekali," imbuh Nikita Mirzani, di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).
Nominalnya pun tidak mencapai angka ratusan juta seperti yang pernah disebut oleh pihak Sajad Ukra. "Cuma S$600 kalau dirupiahin itu, satu dolar Rp10.400 yang paling cuma 6.400.000," jelas Nikita Mirzani.
Hingga kini, amsalah Niki dan Sajad Ukra seolah belum terselesaikan karena adanya saling lapor terkait hak asuh anak.