Grid.ID - Selama ini kanker dianggap sebagai salah satu penyakit yang paling banyak merenggut nyawa kaum wanita.
Kanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh semua orang terutama wanita.
Tapi selain kanker ada satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh wanita.
Penyakit jantung adalah penyakit tersebut.
Penyakit ini menyebabkan salah seorang aktris senior India Sridevi meninggal dunia.
(BACA: Jangan Panaskan Ulang Makanan Ini, Bisa Berbahaya loh, Kenapa ya?)
Walaupun kabar Sridevi meninggal sabtu kemarin, namun nuansa duka masih menyelimuti dunia perfilman bollywood dan penggemarnya.
Terlepas dari kematian Sridevi, dilansir dari laman the times of India, Grid.ID mengungkapkan penjelasan penyakit jantung terkait dengan kaum wanita.
Percaya atau tidak, wanita lebih berisiko terkena penyakit jantung dibandingkan dengan kaum pria.
Wanita memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit henti jantung.
(BACA: Bermimpi Punya Bentuk Tubuh Seperti Angelina Jolie? Pikirkan Kembali Risiko yang Satu Ini)
Henti jantung berbeda dengan serangan jantung.
Perbedaanya terletak pada penyebab dan gejalanya.
Selama serangan jantung terjadi, aliran darah berhenti di salah satu bagian jantung dan menciptakan rasa nyeri pada dada.
Sedangkan henti jantung artinya jantung berhenti berdetak sama sekali.
Menurut sebuah laporan oleh sebuah situs web terkemuka di India, setiap tahun sekitar 425 ribu wanita menderita stroke. Secara global, 1 dari 4 wanita meninggal karena gagal jantung.
(BACA: Cukupi Kebutuhan Yodium, Nggak Cuma dari Garam loh, Terus Apa Lagi ya?)
Hal ini dikarenakan wanita cenderung tidak mendapatkan pengobatan dan diagnosis penyakit pada waktu yang tepat.
Pada pria serangan jantung akan menyebabkan dada terasa nyeri, berkeringat dan sulit bernapas.
Pada wanita, serangan jantung bisa terjadi lebih sering dengan gejala yang lebih kecil.
Keterlambatan inilah yang membuat wanita lebih banyak meninggal akibat penyakit jantung.
Penyakit jantung sulit terdeteksi pada kaum wanita karena kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa mereka pernah menderita satu atau dua kali serangan jantung. (*)