"Memang keterangan dari warga jam 3 pagi korban teriak, teriaknya kenceng. Sekitar dua kali lah teriak, habis itu suaranya hilang," ucap Ketua RT setempat, Riko (45).
Namun meski beberapa penghuni lain mendengar suara teriakan korban, banyak yang tak sadar itu suara teriakan korban minta tolong.
Sebab saat itu banyak dari mereka yang masih terbuai dalam mimpi sehingga suara teriakan yang terdengar samar-samar.
"Dikira warga ya cuma teriak karena ada apa, makanya enggak ada yang cek. Kita juga baru tahu kalau sudah meninggal pas anaknya datang sekitar jam setengah sembilan malam," ujarnya lebih lanjut.
Sementara itu, barulah kegemparan terjadi setelah Rieke ditemukan tewas dalam kondisi tak berbusana dan bersimpuh darah.
Padahal ketika dicek CCTV yang berada tepat di samping kamar korban tidak ada satu pun orang yang masuk atau keluar kamar.
Namun warga sekitar menduga pelaku masuk dan kabur melalui jendela belakang dan melalui celah dari pinggiran lantai 5.
Sebab dari keterangan para warga, ditemukan bercak darah di jendela belakang dapur rumah korban.
"Tadi sih katanya ada darah di deket jendela belakang. Mungkin dari situ kaburnya. Cuma itu pelaku nekat, orang dari jendela belakang itu ke badian tengah cukup riskan, terpeleset saja bisa jatuh," kata salah satu warga bernama Endah.
(*)