Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Nahas nasib driver ojek online wanita sekaligus pegawai agen travel umrah bernama Rieke Andrianti (43).
Pasalnya, ia ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan di kediamannya di Rusun Griya Tipar Cakung, RT 10 RW 10, Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur.
Jasad Rieke ditemukan pertama kali oleh tetangga dan salah satu anaknya dengan kondisi tanpa busana dan sudah bersimpuh darah pada Jumat (08/11/2019).
Saat itu, anak Rieke bernama Usamah Nur Muhammad (18) datang untuk melihat kondisi ibunya yang memang tinggal sendirian.
Usamah yang tinggal bersama kakaknya di rumah nenek yang tak jauh dari rusun itu mengaku khawatir dengan kondisi ibunya tidak dapat dihubungi.
Bahkan, kantor tempat ibunya bekerja di agen travel umrah sampai meneleponnya karena Rieke tidak masuk tanpa keterangan pada hari itu.
Baca Juga: Setiap Hari Pakai Jimat Demi Menangkal Bahaya, Pria ini Tewas Saat Memilih Tidak Menggunakannya
Namun ketika sampai di sana, pintu depan rusun ibunya terkunci dan tidak ada respon juga ketika Usamah mengetuk pintunya.
Melansir dari Tribun Jakarta, Usamah dan salah satu warga baru berhasil masuk setelah membuka paksa jendela depan.
Dan saat masuk ke dalam rusun ibunya, terkejutlah Usamah ketika melihat kondisi rusun ibunya itu sudah berantakan dan ibunya terbujur tak bernyawa dalam keadaan tertutup kasur dan karpet.
Salah seorang warga lain bernama Magdalena (51) yang berada di lokasi saat penemuan jasad Rieke pun mengaku terkejut.
"Awalnya kita juga nggak tahu. Nah, anaknya ini nyari karena kan seharian dihubungi susah. Nah, pas dateng itu diketok-ketok nggak direspon. Padahal pintu masih terkunci dari dalam," ujar Magdalena, Sabtu (09/11/2019).
Apalagi selama 7 tahun tinggal di rusun tersebut, korban dikenal sebagai pribadi yang ramah dan baik dengan tetangganya.
Oleh karena itu, Rieke selama ini dianggap sebagai pribadi yang tidak memiliki masalah dengan orang lain maupun penghuni lain.
Namun siapa sangka, ternyata dalang dari pembunuhan Rieke adalah tetangga rusunnya sendiri yang bernama Jemi Oppier.
Berdasarkan penjelasan Kasubdit Jatnras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry R Siagian, pelaku melakukan aksi nekatnya ini lantaran merasa sakit hati kepada korban.
"Pelaku sakit hati kepada korban karena diejek dan dikata-katai hitam dekil," kata Jerry, seperti yang dikutip Grid.ID dari Wartakota, Sabtu (09/11/2019).
Tengkorak Pecah
Dari hasil pemeriksaan awal Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Timur, terdapat sejumlah luka di tubuh korban yang mengarah pada dugaan penganiayaan.
"Untuk kondisi jenazah ada beberapa luka di bagian badan, di kepala, punggung, kemudian luka tusuk pada bagian perut," kata Kasar Reskrim Polres Metro jakarta Timur AKBP Hery Purnomo.
Bahkan dari hasil autopsi itu luka tusuk di kepala korban paling dalam hingga menembus tengkorak.
"Ada yang sampai tengkoraknya pecah. Kalau luka di leher mengenai pembuluh darah besar di leher. Luka di kepala dan leher ini penyebab kematian korban," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo, saat ditemui secara terpisah.
Lebih lanjut, pihaknya masih butuh untuk melakukan pemeriksaan terkai senjata tajam yang digunakan sebab sampai bisa membuat tengkorak korban pecah.
"Kalau luka tusuk di perut kan kelihatan dari bekas di pinggir kiri kanannya. Karena di bawahnya ada jaringan tengkorak, dan tengkoraknya rusak. Sulit kelihatannya," ujarnya.
Bila dirinci, terdapat 11 luka tusuk di bagian tubuh Rieke yang masing-masing ada di bagian kepala sisi kiri dan kanan, pipi kanan dan kiri, serta dahi.
Di leher kanan, pundak kanan dan kiri, lengan kanan dan lengan kiri, terakhir di kaki kanan bawah sekitar betis.
Korban Berteriak
Korban sendiri dikabarkan sempat berteriak dari dalam kamarnya yang berada di lantai 5 Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Timur.
Suara teriakan korban juga sempat didengar oleh para tetangganya di lantai 5 rusun itu pada Jumat (08/11/2019) sekitar pukul 3 dini hari.
"Memang keterangan dari warga jam 3 pagi korban teriak, teriaknya kenceng. Sekitar dua kali lah teriak, habis itu suaranya hilang," ucap Ketua RT setempat, Riko (45).
Namun meski beberapa penghuni lain mendengar suara teriakan korban, banyak yang tak sadar itu suara teriakan korban minta tolong.
Sebab saat itu banyak dari mereka yang masih terbuai dalam mimpi sehingga suara teriakan yang terdengar samar-samar.
"Dikira warga ya cuma teriak karena ada apa, makanya enggak ada yang cek. Kita juga baru tahu kalau sudah meninggal pas anaknya datang sekitar jam setengah sembilan malam," ujarnya lebih lanjut.
Sementara itu, barulah kegemparan terjadi setelah Rieke ditemukan tewas dalam kondisi tak berbusana dan bersimpuh darah.
Padahal ketika dicek CCTV yang berada tepat di samping kamar korban tidak ada satu pun orang yang masuk atau keluar kamar.
Namun warga sekitar menduga pelaku masuk dan kabur melalui jendela belakang dan melalui celah dari pinggiran lantai 5.
Sebab dari keterangan para warga, ditemukan bercak darah di jendela belakang dapur rumah korban.
"Tadi sih katanya ada darah di deket jendela belakang. Mungkin dari situ kaburnya. Cuma itu pelaku nekat, orang dari jendela belakang itu ke badian tengah cukup riskan, terpeleset saja bisa jatuh," kata salah satu warga bernama Endah.
(*)