Find Us On Social Media :

Mengonsumsi Yoghurt Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung loh, Ini Penjelasannya!

By Irma Joanita, Jumat, 2 Maret 2018 | 00:37 WIB

Konsumsi yoghurt untuk jantung yang lebih sehat

Grid.ID - Mengonsumsi lebih banyak yoghurt dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Pernyataan ini dipublikasikan dalam American Journal of Hypertension.

Penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki apakah peningkatan konsumsi yoghurt bisa bermanfaat bagi orang dewasa.

Melansir dari laman Indpendent, Grid.ID lebih lanjut menjelaskan tentang hasil penelitian tersebut.

( BACA : Intip Yuk Rahasia Tubuh Langsing dan Sehat Ala Sophia Latjuba!)

Para peneliti menganalisis data dari 55.898 peserta perempuan berusia antara 30 hingga 55 tahun.

Para peserta ini diketahui terdaftar dalam Nurse Health Study (NHS) pada tahun 1980.

Peneliti juga menganalisis 18.232 peserta pria berusia 40 hingga 75 tahun yang terdaftar dalam program Tindak Lanjut Profesi Kesehatan (Health Follow-Up Study/HPFS) pada tahun 1986.

Diketahui pada tahun 1980, wanita yang telah mendaftarkan diri di NHS menyelesaikan 61 pertanyaan seputar pola makan mereka.

( BACA : Makin Mesra, Chelsea Islan dan Daffa Wardhana Nonton Indonesian Idol 2018 Secara Langsung!)

Kuisioner frekuensi makanan itu telah diperbaharui.

Frekuensi pertanyaan menjadi 131 item saat dilakukan penelitian pada tahun 1984 dan 1986.

Selanjutnya, proses ini dilakukan bertahap setiap empat tahun sekali sampai tahun 2006.

Menurut hasil penelitian yang bersifat komprehensif ini, ditemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak yoghurt dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Peserta yang mengonsumsi dua porsi yoghurt seminggu sekali, tercatat memiliki 20 persen penurunan kemungkinan terserang penyakit jantung bawaan atau stroke di masa depan.

( BACA : G-Dragon Resmi Memulai Tugas Wajib Militer, Begini Penampilan Terbarunya!)

Selanjutnya, wanita yang mengonsumsi dua atau lebih porsi yoghurt seminggu tercatat 30 persen lebih kecil kemungkinannya terserang infark miokard.

Infark miokard lebih dikenal dengan sebutan serangan jantung. (*)