Dihadapan pria yang tak lain adalah kakak kelasnya semasa SMA itu, Baim menceritakan kronologi hilangnya kedua motor miliknya tersebut.
"Nah di sini ini, saya mau konsultasi. Sebenarnya saya harus ngapain sih," imbuhnya.
"Dia sempat WhatsApp saya tanggal 11 kemarin, mau balikin. Ternyata tiba-tiba, dia gak bisa dihubungi dan gak dateng juga," jelasnya.
"Setelah itu ya udah, dari pada kita nebak-nebak di rumah, akhirnya ke sini nanya langsung sama polisi yang beneran," tandasnya.
Usai ngobrol panjang, Baim akhirnya menuju salah satu ruang untuk berkonsultasi apakah perlu membuat laporan atau tidak.
Namun polisi yang bertugas saat itu menyerahkan semua keputusan pada Baim.
Apakah akan langsung dibuatkan laporan untuk diproses hukum, atau masih ditunggu itikad baiknya agar segera mengembalikan dua motor yang dicuri tersebut.
"Mungkin kemarin somasinya semacam kayak main-main ya. Kalau sekarang kan sudah datang ke kantor polisi, kita juga respon, ya silahkan, semua kita kembalikan. Kalau memang mau dilaporkan sekarang, saya buatkan," ujar polisi yang bertugas.
Baim tampak ragu-ragu, "Jangan dulu pak".
"Atau kalau memang mau diberikan semacam perhatian dulu buat dia ya silahkan juga. Kasih aja tempo waktu, berapa hari?" imbuh polisi tersebut.