Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Pro dan kontra kembali mewarnai isu Ahok dilibatkan dalam mengurus Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tengah digadang-gadang akan menduduki kursi di salah satu perusahaan BUMN.
Kinerja Ahok yang dinilai mumpuni ini menjadi alasan utama untuk dilibatkannya di BUMN.
Baca Juga: Tidak Cuman Sekali, Inilah Alasan Deepika Padukone dan Ranveer Singh Menikah sampai Dua Kali
Namun, terpilihnya Ahok ini juga menjadi pro dan kontra tersendiri.
Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman meminta Ahok untuk mengundurkan diri dari partai politiknya.
Ya, Ahok diminta untuk mengundurkan diri dari PDIP apabila ia maju ke BUMN, Grid.ID mengutip dari Tribunnews.
Ia tidak diperbolehkan berkecimpung dalam partai politik setelah terlibat di BUMN.
"Tidak ikut dalam partai politik, tidak boleh berkecimpung dalam partai politik," ujar Fadjroel.
"Kalau pun beliau mau masuk ke BUMN, harus mengundurkan diri," tambahnya.
Sementara itu, Wakil menteri BUMN, Budi Gunadi mengatakan BUMN saat ini tengah membutuhkan Talenta dari putra-putri terbaik bangsa.
"Nah kita membutuhkan talent-talent putra-putri terbaik bangsa untuk bisa bergabung dengan BUMN. Untuk menjalankan amanah pak presiden yang disampaikan oleh pak menteri. Jadi saya rasa arahnya kesana," ujarnya kutip Grid.ID dari Kompas TV.
Menurutnya, Presiden Jokowi telah mendengarkan aspirasi dan tahu siapa yang bisa membangun BUMN untuk lebih maju.
Sementara itu melansir dari Tribunnews pada Kamis (14/11/2019) Ahok dan Eric Thohir telah melakukan pertemuan untuk membahas persoalan tersebut.
(*)