Pasalnya, HF yang sehari-hari bekerja sebagai satpam harus membiayai gaya hidup mewah istri dan keluarganya.
"Iya ribut, karena masalah ekonomi, ini kan korban seorang sekuriti.
"Menurut dia, karena ekonomi, karena istrinya dan keluarga hidupnya terlalu mewah," ujar Budi.
Gaji HF sebagai satpam yang tak seberapa, harus habis membiayai gaya hidup mewah istri dan cicilan mobil keluarganya.
Padahal, HF dan istrinya masih punya tanggungan untuk membiayai kebutuhan anak.
Belum lagi kondisi rumah tangga HF dan istrinya yang belum punya tempat tinggal sendiri, dan masih menumpang di rumah mertua.
"Gaji dia (HF) habis untuk bayar cicilan mobil keluarga.
"Sementara gaji dia enggak seberapa, dia sudah punya anak, tapi saya enggak tahu berapa anaknya," tutupnya. (*)