"Saya dengan ibu bapaknya, saya kenal dekat sekali," ujar Ajat.
Sule juga membeberkan kisah saat dirinya ikut tinggal bersama sang guru demi bisa menimba ilmu dengan cepat.
"Karena gue pikir gini, gue mau berusaha menari harus dekat dengan gurunya, sampai-sampai kalau dia makan ada sisanya gue makan," ucap Sule.
Ia bahkan tak sungkan membantu mengangkat keperluan latihan atau tampil saat ikut bersama Ajat.
"Kalau mau latihan, dia saya suruh angkut box speaker, dia yang ngangkut," kata Ajat.
Semasa ikut dengannya, Sule dan salah seorang temannya memang merupakan murid yang tekun dan cerdas.
Ajar bahkan tak menyangka sekarang anak didiknya tersebut sudah sukses dan terkenal.
"Saya juga bangga, dan saya tidak menyangka sampai begini," kata Ajat sembari memeluk erat Sule dan menangis.
Ajat bahkan membawakan sebuah kado untuk Sule yang ternyata berisi sebuah rompi yang sangat berarti dalam perjalanan kariernya.
"Ini ke mana-mana, gua enggak punya baju, pakai ini, kalau mau sehari-hari, mau manggung, ini andalan gua. Gua merasa punya kostum sendiri, ini dari tahun 90-an," ujar Sule sembari sedikit terisak.
(*)