“Gatalnya bisa dua karena Bunda pengen makan martabak. Udah lama nggak boleh makan martabak.”
“Tapi kata dokter bukan karena itu. Gara-gara autoimunnya Bunda itu mungkin nyerangnya juga ke tiroid. Nah, tiroid itu misalnya kita kekebalan tubuhnya terlalu berlebih, dia nyerang ke badan lagi,” jelasnya.
Penjelasan Ashanty ini justru semakin membuat Putra khawatir hingga tak sanggup berkata-kata lagi.
“Kaget aku liat Bunda masuk rumah sakit. Nggak bisa ngomong apa lagi,” ujar sang penjual cilok.
“Jangan ngomong begitu dong! Doain sehat Bundanya,” tegur Ashanty melihat Putra yang tak tega masih diliputi kesedihan.
Bak bukti kasih sayangnya, sepulangnya dari rumah sakit, Putra pun memanjatkan doa khusus teruntuk Ashanty.
“Ya Allah Putra pengen Bunda bisa sembuh. Diangkat penyakitnya ya Allah.”
“Tambahkanlah rezekinya. Jagalah Bunda, ya Allah. Semoga Bunda bisa menyayangi Putra, menyayangi Arsy lagi.”
“Putra ingin Bunda sehat yang kayak biasanya. Putra ingin Bunda bisa kembali lagi, nggak di rumah sakit.”
Ya Allah, lapangkanlah dada Bunda. Mudahkanlah urusannya. Semoga Bunda banyak rizkinya.”
“Kabulkanlah doa Putra, ya Allah. Amin,” pungkasnya.
(*)