Ia menemukan bahwa Depo Provera atau metode progestin memiliki efek depresi yang sangat mungkin terjadi.
Periset juga telah menganalisis 26 penelitian yang dilakukan selama 30 tahun dalam sebuah meta analisis.
Penelitian ini juga dipublikasikan dalam jurnal Contraception.
(BACA: Ini 5 Kebiasaan yang Merusak Rambut, Nomor 4 Sering Banget Dilakuin!)
Dan mereka juga menemukan ada 'asosiasi minimal' antara metode kontrasepsi progestin dan depresi.
Hal ini pun semakin memperkuat temuan Worly mengenai hal tersebut.
Sedangkan untuk pil KB, Worly tidak menemukan adanya keterkaitan antara pil KB degan depresi.
Kenapa depresi itu bisa terjadi?
Sebab ada peralihan atau perubahan terhadap mood dan adanya perasaan tertekan atau kekhawatiran tertentu. (*)