Find Us On Social Media :

Sadis, Seorang Pria Menyimpan Kepala Wanita yang Ditemuinya Melalui Aplikasi Kencan

By Nindya Galuh Aprillia, Senin, 5 Maret 2018 | 17:22 WIB

Ilustarsi pembunuhan wanita

Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin

Grid.ID - Kasus pembunuhan berawal dari kencan online kembali lagi terjadi.

Kali ini menimpa sorang gadis asal Jepang.

Gadis tersebut dibunuh oleh seorang pria asal Amerika yang baru saja dikenalnya melalui aplikasi Tinder.

Dilansir Grid.ID melalui Dailymail, Senin (5/03/2018), pelaku pembunuhan saat ini sudah dalam tahanan kepolisian Osaka, Jepang.

( BACA : Setelah Anne Marie, Shane Filan akan Tampil di Spektakuler Show Top 7 Indonesian Idol 2018 )

Pelaku adalah orang Amerika yang diketahui bernama Yevgeniy Vasilievich Bayraktar (26).

Ia diketahui pergi ke Jepang sendirian untuk bertemu dengan korban yang bernama Kondo (27).

Menurut informasi, korban terakhir kali terlihat pada 15 Februari 2018.

Ia memasuki apartemen sewaan pelaku.

( BACA : Desainer Indonesia Lia Afif Pamerkan Batik Trenggalek di Runway Fashion Scout London Fashion Week 2018  )

Setelah dilaporkan tak terlihat beberapa hari, polisi segera lakukan pencarian dan menduga telah terjadi pembunuhan padanya.

Polisi menyambangi apartemen yang disewa oleh pelaku,pada 22 Februari 2018.

Hari itu juga Bayraktar ditangkap.

Ketika diperiksa, polisi  menemukan potongan kepala wanita yang diduga adalah kepala Kondo.

( BACA : The Shape of Water Jadi Film Terbaik, Inilah Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2018, Ada Film Kesukaanmu? )

Potongan tersebut disimpan di dalam tas pelaku.

Sementara, potongan tubuhnya dibuang di hutan Shimamoto yang berjarak 40 km dari kontrakannya.

Pelaku mengakualami depresi setelah ditinggal pergi oleh mantan istrinya.

Sekadar info, pelaku diketahui adalah seorang anak manja yang sehari-hari tinggal bersama ibunya di Texas.

( BACA : Menahan Emosi Bisa Memberikan Dampak Buruk Untuk Kesehatan loh, Ini Penjelasannya )

Sebelumnya ia adalah sorang angkatan Udara yang dipecat pada tahun 2012.

Pelaku bekerja di sana hanya selama 11 bulan.

Sebelum melakukan pembunuhan terhadap Kondo, pelaku mengaku bertemu dengan beberapa wanita Jepang lain.

Ia juga telah melakukan kencan buta, namun para wanita tersebut diketahui dalam keadaan aman.

(*)