Rupanya, mereka meninggalkan 'hadiah perpisahan' di sana pada tanggal 18 Februari 2018 saat mereka mengunjungi tempat itu.
Namun, setelah posting itu beredar di Facebook, beberapa netizen memperhitungkan bahwa para pengacau ini mungkin bukan orang Malaysia.
"Apakah kita satu-satunya yang menggunakan nama seperti ini? Orang Indonesia, Arab, Singapura, dan Brunei juga menggunakannya sejauh yang saya tahu," kata seorang netizen.
"Bahkan jika mereka orang Malaysia, kami tidak akan menerima mereka sebagai bagian dari kami karena mereka telah mempermalukan kami," kata pengguna Facebook lainnya.
Nah, sekarang jangan lagi kalian berbuat alay dan tidak jelas apalagi itu merupakan vandalisme.
Tentu saja mengukir nama seperti itu bukan membuat kenangan, namun malah bisa diciduk. (*)