Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Ini merupakan perbuatan yang tidak baik.
Pada tanggal 25 Februari, seorang netizen bernama Farid memposting kiriman di Facebook untuk berbagi bagaimana ada beberapa orang Malaysia yang diduga merusak tempat bersejarah di Jepang dengan meninggalkan nama mereka di sebatang bambu.
Inilah terjemahan singkat dari posting Facebook yang viral:
"Vandalisme di Jepang oleh Rakyat Malaysia
Kami belum bisa melupakan insiden menyedihkan pelancong remaja Malaysia yang BAB di dalam shower kamar mandi, dan inilah satu lagi isu vandalisme orang Malaysia yang mengukir nama mereka di atas bambu, di Arashiyama Bamboo Grove, Jepang yang kembali menyayat hati rakyat Malaysia yang pernah ke Jepang, seperti kata Malique:
'Pergi ke tempat orang bawa otak bukan bawa pisau.'
Tolongla, jangan membawa sikap kekampungan bila ke tempat orang. Semua tyempat di coret. Walau bambu, tapi tempat itu telah dinobatkan sebagai tempat bersejarah oleh UNESCO. Tak beradab!
Kredit: Shima RTJ"
(BACA: Viral Video Vandalisme di Aljazair, Ternyata Ini Penyebabnya)
Dalam bambu tersebut terdapat beberapa nama yang diukir antara lain: Hafiz, Zura, Mia, Dhiya, Niyaz.
Juga ada tanggalnya 18 Februari 2018.
Rupanya, mereka meninggalkan 'hadiah perpisahan' di sana pada tanggal 18 Februari 2018 saat mereka mengunjungi tempat itu.
Namun, setelah posting itu beredar di Facebook, beberapa netizen memperhitungkan bahwa para pengacau ini mungkin bukan orang Malaysia.
"Apakah kita satu-satunya yang menggunakan nama seperti ini? Orang Indonesia, Arab, Singapura, dan Brunei juga menggunakannya sejauh yang saya tahu," kata seorang netizen.
"Bahkan jika mereka orang Malaysia, kami tidak akan menerima mereka sebagai bagian dari kami karena mereka telah mempermalukan kami," kata pengguna Facebook lainnya.
Nah, sekarang jangan lagi kalian berbuat alay dan tidak jelas apalagi itu merupakan vandalisme.
Tentu saja mengukir nama seperti itu bukan membuat kenangan, namun malah bisa diciduk. (*)