Find Us On Social Media :

Inilah Kesalahan dalam Pemakaian Kondom, Salah Satunya Sering Banget Terjadi nih, Penasaran?

By Fahrisa Surya, Selasa, 6 Maret 2018 | 13:48 WIB

Inilah Kesalahan dalam Pemakaian Kondom | healthline.com

Grid.ID – Kini semakin banyak alat kontrasepsi yang berkembang.

Salah satunya adalah kondom.

Kondom banyak ditemukan berbagai variasi dan rasa yang berbeda dengan harga yang beragam dan terjangkau.

Hal ini pun semakin memudahkan konsumen untuk memilih.

Kondom juga menjadi salah satu alat kontrasepsi yang populer dan dianggap aman untuk digunakan.

(BACA: Tak Sekedar Menyenangkan Ini 4 Khasiat Bercinta Buat Kesehatan, yuk Kepoin!)

Bukan hanya untuk menunda kehamilan, akan tetapi juga mencegah penularan penyakit menular seksual.

Namun di samping keunggulannya, pengguna sering kali kurang memperhatikan beberapa hal berikut ini yang bisa menjadi sebuah kesalahan yang cukup fatal.

Seperti berikut ini yang dilansir Grid.ID dari laman Health.

1. Tidak memeriksa

Ini adalah kesalahan paling umum yang sering terjadi.

Membeli alat kontrasepsi dengan kemasan yang masih tersegel adalah hal yang perlu dipastikan.

Tapi memeriksa kondisi dari alat itu sendiri juga perlu dilakukan.

Jangan sampai menemukan kecacatan seperti contohnya sobek atau berlubang.

(BACA: Ini Posisi Bercinta yang Dianggap Paling Membuat Nyaman Setiap Pasangan, Apa ya Kira-kira?)

2. Salah ukuran

Ukuran Mr P setiap orang berbeda.

Jika kamu kurang percaya diri dengan ukuran yang lebih kecil.

Jangan mencoba untuk membeli alat kontrasepsi yang lebih besar.

Hal ini bisa membuat ketidaknyamanan saat digunakan.

Dan parahnya, bisa terlepas di dalam miss v.

3. Salah aplikasi

Perlu diperhatikan bagaimana cara penggunaannya.

(BACA: Bangkitkan Gairah Bercintamu dengan Sederet Tips Overhaul Foreplay Ini, Dijamin Makin Panas)

Pastikan cara pemakaiannya tepat dan tidak membuat alat tersebut rusak.

4. Terburu-buru melepaskan

Jangan terlalu terburu-buru untuk melepaskannya.

Melepaskannya sebelum proses bercinta berakhir akan memunculkan risiko penularan PMS yang lebih besar. (*)