Grid.ID - Beberapa waktu lalu, warga Tasikmalaya dibuat geger dengan terbongkarnya puluhan makam di Tempat Pemakaman Umum Kampung Pakemitan II, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
25 makam yang terbongkar tersebut ditemukan seorang peziarah pada Jumat (8/11/2019) lalu.
Mengutip Tribun Jabar, Polres Tasikmalaya bahkan sampai menerjunkan satuan intel hingga tim gabungan untuk menyelidiki masalah tersebut.
"Kami sudah bentuk tim gabungan baik itu dari polres, polsek, dan satuan intelejen yang kami terjunkan ke lapangan untuk menyelidiki masalah ini," ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Doni Eka Putra pada Sabtu (9/11/2019).
Anehnya, tetap saja ada makam yang terbongkar secara misterius meski sudah ada polisi yang berjaga.
Setidaknya, ada 10 makam yang kembali terbongkar di TPU Kampung Pakemitan II pada Rabu (13/11/2019).
Warga sekitar pun tetap merasa resah dengan aksi pembongkaran makam tersebut meski tim gabungan Polres Tasimalaya sudah berjaga di sekitar.
"Ini pelakunya sudah menantang polisi.
"Soalnya dijaga oleh polisi juga dan ramai diberita, pelaku masih melakukan aksinya," jelas Jalaludin (49), salah seorang warga di lokasi sekitar TPU, dikutip dari Kompas.com.
Kembali terjadinya aksi penggalian tersebut, ternyata dijadikan petunjuk kepolisian untuk mengungkap pelakunya yang misterius.
Ditambah lagi, polisi berhasil mendapat rekaman CCTV yang dipasang di sekitar TPU Kampung Pakemitan II pasca insiden penggalian makam.
Sosok penggali makam yang membuat geger warga selama ini, ternyata dilakukan oleh sosok yang tak berwujud manusia.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra pada Kamis (21/11/2019) mengatakan, penggalian makam dilakukan oleh dua ekor anjing.
"Kami pastikan penggalian makam itu ternyata oleh dua ekor anjing. Yang satu putih yang satu lagi cokelat," ucap Dony.
Oleh karena itu, Dony meminta warga untuk tak lagi resah dan menuding ada orang yang membongkar makam, apalagi berpikiran ada oknum yang melakukan praktik perdukunan.
"Kami pastikan bahwa itu perbuatan kedua anjing itu," tegasnya lagi.
Kepastian ini didapat setelah penyidik menemukan bekas cakaran anjing di batu bata makam yang tergali.
"Penyelidikan di lapangan didukung inisiatif masyarakat pada saat makam yang digali sebelum di bereskan kembali dipasanglah batu bata di beberapa makam yang atasnya bolong.
"Sehingga pada saat kejadian terakhir batu bata itu ada bekas cakaran-cakaran binatang," pungkasnya. (*)