Grid.ID- Setelah menaikkan iuran, pemerintah terus berupaya menekan defisit anggaran yang terjadi di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan secara khusus meminta tata kelola BPJS Kesehatan untuk dikelola dengan lebih baik.
Sebab, menurut Jokowi, sumber utama dari besarnya defisit anggaran BPJS Kesehatan adalah akibat buruknya tata kelola.
"Saya minta betul-betul manajemen tata kelola di BPJS terus dibenahi dan diperbaiki," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) mengenai kesehatan di Kantor Presiden, Kamis (21/11/2019).
Sehari berselang, Jumat (22/11/2019) Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengusulkan sebuah cara untuk menghemat pengeluaran BPJS Kesehatan.
Terawan menginginkan over indikasi yang ada di RS ditekan sedemikian rupa.
Operasi pemasangan ring jantung dan operasi caesar menjadi dua tindakan yang menurut Terawan dapat diperketat.
Apa alasannya? Seberapa signifikan pula penghematan yang diperoleh dengan cara tersebut?