Find Us On Social Media :

Sudah Diramalkan Sejak 24 Tahun Lalu, Begini Prediksi Presiden Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020: Hancur Bangsa Ini…

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Minggu, 24 November 2019 | 15:54 WIB

Sudah Diramalkan Sejak 24 Tahun Lalu, Begini Prediksi Presiden Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020: Hancur Bangsa Ini…

Grid.ID – Siapa yang tak mengenal Presiden ke-2 RI, yakni Presiden Soeharto?

Sepanjang pemerintahannya, Presiden Soeharto mencatat sejarah sebagai presiden terlama yang memimpin Indonesia, yakni selama 32 tahun.

Meski masa kepimpinannya berakhir pada tahun 1998, siapa sangka Presiden Soeharto pernah meramalkan soal kondisi Indonesia di tahun 2020.

Baca Juga: Resmi Nikahi Gadis Blasteran Amerika dalam Pesta Megah, Cicit Soeharto Ini Dikenal Jenius karena Mampu Selesaikan S1 dan S2 Hanya dalam Waktu 1,5 Tahun

Ya, ini terungkap lewat sebuah unggahan yang dibagikan Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapa Tutut Soeharto.

Lewat Instagram pribadinya @tututsoeharto pada Kamis (21/11/2019), putri sulung Presiden Soeharto itu membagikan sebuah video singkat berisi pidato sang negarawan.

Rupanya pidato tersebut disampaikan sang presiden tatkala menghadiri Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya pada 23 November 1995 silam.

Baca Juga: Inilah Sosok Tommy Soeharto di Mata Sumarni Kamaruddin, Sosialita yang Akun Instagramnya Jadi Satu-satunya yang Diikuti sang Pangeran Cendana

Bukan sembarangan, ucapan demi ucapan Presiden Soeharto dalam pidato tersebut seolah terasa bagaikan firasat.

Bagaimana tidak, pidato tersebut nyatanya mampu memprediksi kondisi bangsa Indonesia 24 tahun setelahnya.

Dalam unggahannya, Tutut Soeharto menuliskan penjelasan singkat tentang apa yang disampaikan sang ayah dalam pidatonya.

Tak main-main, Presiden Soeharto ternyata sudah memperingatkan soal hantaman globalisasi bahkan sejak tahun 1995!

Bapak sejak tahun 1995 sudah mengingatkan akan situasi globalisasi di mana banyak serbuan produk asing.”

Baca Juga: Jadi Anggota DPR RI Bergaji Rp 136 Juta per Bulan, Mulan Jameela Langsung 'Disambangi' dan Dapat Salam Spesial dari Titiek Soeharto

Salah satu bentengnya adalah cinta produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri tidak mati.

Mari kita hidupkan kembali nasionalisme kita, dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri," tulis Tutut Soeharto di kolom caption.

 

Seperti inilah isi pidato Presiden Soeharto di acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya pada 23 November 1995 silam.

Baca Juga: Jelang HUT ke-74 Tentara Nasional Indonesia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Ziarah ke Makam Jenderal Soeharto di Karanganyar

Di awal penuturan, sang presiden memperingatkan kaum muda untuk mencintai Tanah Air, khususnya produk dalam negeri.

“Anak-anak pelajar sekarang harus disiapkan sekarang untuk mencintai Tanah Air, untuk mencintai produk dalam negeri.”

“Jika kelak di kemudian hari dalam rangka mempersiapkan kompetisi bersaing dengan negara besar lain kita masih kurang baik, kurang sempurna untuk menghadapi banjirnya daripada barang-barang itu.”

“Maka hanya dengan mencintai Tanah Air maka para remaja yang akan hidup tahun 2020 akan menjadi benteng daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa,” ungkapnya.

Baca Juga: BJ Habibie Hobi Naik Moge, Potretnya Boncengkan Presiden Soeharto Begitu Melegenda

Bak firasat, Presiden Soeharto seolah mampu meramalkan kaum muda Indonesia di masa depan bakal lebih menyukai produk asing lantaran dibanderol dengan harga yang lebih murah.

“Kalau daripada para pemuda nanti kesengsem daripada produk yang murah yang baik tapi hasil di luar negeri hancur daripada bangsa ini.”

“Apa? Produknya nggak ada yang membeli. Kalau nggak ada yang membeli pabriknya tutup lantas semua tidak bisa bekerja, tidak bisa makan,” sambungnya kemudian.

Baca Juga: Dipersunting Cucu Menteri Era Soeharto dengan Mahar Rp 1 Juta, Nabila Syakieb Kini Tinggal di Rumah Mewah, Kamar Anaknya Jadi Sorotan!

Tak ayal, Presiden Soeharto mengharap pihak perguruan tinggi untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi persaingan globalisasi.

“Ini merupakan salah satu yang perlu kita siapkan, jadi daripada semua pendidikan, lebih-lebih semua perguruan tinggi harus mampu mempersiapkan. Bukan kita curang, tidak. Tapi kita menyelamatkan negara.”

“Kita sekarang harus meningkatkan daya saing kita yang tinggi. Dan pasti kita dapet. Kita yakin!”

Baca Juga: Dipersuting Anak Soeharto, Mayangsari Miliki Pekarangan Rumah yang Super Mewah, Ada Kolam Renang Sampai Pohon Jambu Langka!

“Tapi andaikan tidak, senjatanya mulai sekarang adalah nasionalisme. Mencintai Tanah Air, mencintai produk dalam negeri harus mulai sekarang,” tandasnya.

Seperti diketahui, Indonesia bakal menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tahun depan.

Mengutip Kompas.com (26/08/2014), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan memberlakukan perdagangan bebas untuk sektor perbankan akan dimulai pada tahun 2020 mendatang. (*)

Baca Juga: Lulu Tobing Dilamar Cucu Raja Kapal? Simak 5 Fakta Bani M Mulia, Pria yang Gantikan Posisi Cucu Soeharto di Hati sang Aktris