"Sepertinya kami yang akan datang ke bapak presiden dengan program-program yang menunggu di-approve, sehingga kami pun dengan sangat senang hati untuk mengeksekusinya," ungkapnya.
"Ini jawaban paling tersingkat tapi cukup merepresentatif yah. Yang kenal kami pasti tau," ungkapnya.
Angkie dan enam staf lain mengaku sudah terbiasa bekerja di bawah tekanan.
"Kami setiap hari-nya terbiasa bekerja dengan target, berusaha memecahkan setiap permasalahan yang ada," tulis Angkie.
Hal itu juga didasari dari latar belakang pendidikan mereka yang telah mengajarkan kerja maksimal.
"Karena pendidikan kami yang membawa kami berusaha kerja dengan maksimal. Kami berusaha untuk menghasilkan Action results dengan berkualitas," tuturnya.
Kendati demikian, Angkie mengaku masih banyak kekurangan dan harus banyak belajar.
"Apabila masih ada kurangnya, itu karena kami sedang berproses di dunia yang selalu serba baru ini. Ijinkan kami untuk terus belajar yah," tandasnya.
(*)