Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Hadirnya kaum milenial di Istana Negara nampaknya menjadi sorotan tersendiri bagi banyak kalangan.
Berbagai spekulasi nampaknya memberikan berbagai pandangan bagi tujuh staf khusus presiden yang baru.
Ya, tujuh milenial yang resmi didapuk menjadi staf khusus presiden ini telah ditunjuk secara resmi pada Kamis (21/11/2019) lalu.
Namun ternyata, masuknya kalangan milenial ini dianggap sebagai pemanis belaka.
Melansir dari Instagram Angkie Yudistia pada Senin (25/11/2019), satu dari tujuh staf khusus presiden ini angkat bicara.
Melalalui sebuah foto yang diunggah Angkie, ia menuliskan tanggapannya.
"Kalau tanggapan bahwa Staff khusus ini akan menjadi pemanis saja nantinya, saya rasasih tidak ya," tulisnya.
"Kita terbiasa think, research, action, evaluation, monitoring dan kita sangat terbiasa untuk berinisiatif tanpa diingatkan oleh bapak presiden," tambahnya.
Angkie juga menjelaskan, meskipun diundang Presiden Jokowi, mereka juga telah mempersiapkan program-program untuk diajukan.
"Sepertinya kami yang akan datang ke bapak presiden dengan program-program yang menunggu di-approve, sehingga kami pun dengan sangat senang hati untuk mengeksekusinya," ungkapnya.
"Ini jawaban paling tersingkat tapi cukup merepresentatif yah. Yang kenal kami pasti tau," ungkapnya.
Angkie dan enam staf lain mengaku sudah terbiasa bekerja di bawah tekanan.
"Kami setiap hari-nya terbiasa bekerja dengan target, berusaha memecahkan setiap permasalahan yang ada," tulis Angkie.
Hal itu juga didasari dari latar belakang pendidikan mereka yang telah mengajarkan kerja maksimal.
"Karena pendidikan kami yang membawa kami berusaha kerja dengan maksimal. Kami berusaha untuk menghasilkan Action results dengan berkualitas," tuturnya.
Kendati demikian, Angkie mengaku masih banyak kekurangan dan harus banyak belajar.
"Apabila masih ada kurangnya, itu karena kami sedang berproses di dunia yang selalu serba baru ini. Ijinkan kami untuk terus belajar yah," tandasnya.
(*)