Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Ayu Kartika Dewi, staf khusus presiden yang jarang tersorot media ini memiliki sepak terjang tak main-main.
Segudang prestasi yang ia miliki akhirnya membawa Ayu Kartika Dewi untuk melenggang menjadi bagian dari staf khusus presiden.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan secara resmi tujuh milenial yang menjadi staf khusus presiden tersebut pada Kamis (21/11/2019) lalu.
Momen pengenalan staf khusus presiden ini dilangsungkan di Istana Negara.
Baca Juga: Staf Khusus Presiden Milenial Hanya Dianggap sebagai Pemanis, Angkie Yudistia Angkat Bicara
Tujuh sosok milenial ini memang berhasil mencuri perhatian, tak lain halnya dengan Ayu Kartika Dewi.
Ayu bahkan disebut-sebut memiliki pengalaman dan kiprah yang luar biasa.
Sebab selama ini, ia aktif dalam mengkampanyekan nilai toleransi dan keberagaman, seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Pada tahun 2010, Ayu sempat mengabdi di Indonesia Mengajar dan menempati daerah terpencil yakni di Desa Papaloang, Halmahera, Maluku Utara.
Wanita yang kini berusia 36 tahun ini juga mengikuti pertukaran pelajar di Singaore Management University tahun 2004.
Ayu Kartika Dewi menyelesaikan pendidikannya dengan predikat cumlaude di Fakultas Ekonomi Airlangga tahun 2000-2005.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Duke University, Amerika Serikat, dengan gelar Master of Business Administration (MBA).
Kendati demikian, politisi dari Partai Solidaritas Indonesia, Tsamara Amany, menyebut sosok Ayu Kartika Dewi bukan kaleng-kaleng.
Melansir dari Tribunnews, ia menyampaikan bahwa Ayu Kartika Dewi pernah menjadi atasan Tsamara Amany di Balai Kota DKI Jakarta.
Tsamara Amany tentu sangat memahami sepak terjang dan kinerja dari seniornya itu.
"Saya tahu bahwa beliau itu memang bukan kaleng-kaleng ya," ungkap Tsamara dalam acara Kompasianival di One Belpark Mall, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2019).
"Kalau Mbak Ayu itu memang punya prestasi yang luar biasa. Beliau pintar, beliau mengerti birokrasi dan selalu think out of the box," pungkasnya.
(*)