Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya foto belasan lansia yang tidur hanya beralaskan coran semen.
Foto ini tentu menyayat hati warganet yang melihatnya.
Pasalnya, di usianya yang sudah senja mereka harus hidup jauh dari keluarga, di sebuah panti jompo yang fasilitasnya minim itu.
Salah satu akun Instagram yang turut mengunggah foto ini hingga akhirnya viral adalah akun @makassar_iinfo.
Dalam foto yang diunggah pada Selasa (19/11/2019), terlihat beberapa lansia tidur berjejer diatas cor-coran semen dengan sebuah bantal dan selimut tipis.
"Mereka tidur beralaskan coran semen, ketika dilihat dari fotonya mereka sudah tak punya lagi semangat hidup..." bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.
Menanggapi kejadian viral ini, Agus Setyo Pramono (31), salah satu pengurus Panti Dhuafa Lansia Ponorogo akhirnya ikut berkomentar.
Agus membenarkan kalau sebagian besar lansia yang dirawatnya memang ditempatkan di ruang khusus.
Menurutnya, tempat tidur di ruangan khusus itu memang sengaja dibuat dari semen.
Tujuannya adalah untuk memudahkan perawat membersihkan kotoran para lansia.
Karena memang ruangan itu diperuntukkan bagi lansia yang sudah tidak dapat berjalan atau sedang mengalami stroke.
Sehingga para lansia itu umumnya akan buang air besar dan buang air kecil di kasur.
"Dilapisi karpet anti air. Jadi kalau ada yang BAB tinggal disiram. Nanti dibersihkan pakai spon, kemudian dilap pakai kanebo," ujar Agus seperti yang dikutip dari Surya Malang.
Agus pun membantah kalau lansia di tempatnya tidur tidak dengan alas.
"Foto viral di media sosial itu adalah ruangan Perawatan Khusus PK. Ada 19 tempat tidur beton atau semen yang dilapisi spon dan karpet anti air.”
“Jadi tidak benar kalau mereka tidur di atas kasur semen tanpa dilapisi,” kata Agus.
Masih dalam penuturannya, spons atau kasur busa yang melapisi coran semen memang biasanya dilepas saat yang menempati meninggal dunia.
Nah, coran semen yang tanpa dilapisi spons itu biasanya akan digunakan para lansia untuk tiduran di siang harinya karena dirasa lebih sejuk.
"Mungkin karena tidak ada lapisannya jadi dingin, mereka senang tidur di situ kalau siang. Mungkin itu yang difoto kemudian viral," kata Agus lagi.
Sementara itu, Rama (38), pemilik panti, menuturkan alasannya mendirikan panti karena tidak tahan melihat banyaknya lansia yang terlantar.
Rama yang dulunya seorang pemulung sampai mencari pinjaman demi niat mulianya itu.
Hingga kini, panti jompo yang didirikannya sudah menampung sekitar 80 lansia dari berbagai daerah.
Di antaranya Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Kediri, Malang, dan Tulungagung.
"Selagi ada tempat yang bisa ditempati, jika ada orang yang datang dengan kondisi terlantar atau butuh perawatan, maka saya suruh teman-teman menerima," kata Rama seperti yang dilansir dari Tribunnews.com.
(*)