Grid.ID - Seorang bocah laki-laki asal Bekasi, Jawa Barat, harus menanggung siksaan setelah satu minggu jarinya bengkak karena terjepit cincin.
Zaidan Nur Fahmi, bocah laki-laki yang jarinya terjepit cincin itu telah melakukan berbagai upaya untuk melepas cincin yang melingkar di jarinya.
Namun upaya yang dilakukannya pun sia-sia saja.
Baca Juga: Entah Bagaimana Bisa Sampai di Situ, Alat Kelamin Seorang Pria Terjepit Cincin Logam Selama 2 Hari
Hampir frustasi tak bisa melepas cincin hingga jarinya membengkak, Zaidan akhirnya diantar sang nenek dan kedua orang tuanya ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi.
Karena tak ada peralatan khusus untuk memotong cincin, pihak Damkar harus menggunakan berbagai peralatan.
Dianataranya menggunakan gergaji biasa hingga gergaji listrik.
Ketegangan menyelimuti suasana pemotongan cincin di jari Zaidan.
Dilansir dari laman Kompas.id, Selasa (26/11/2019), petugas baru bisa melepas cincin sang bocah selama berkutat dengan berbagai alat selama 3 jam.
"Saya bawa ke sini, sama mantu saya, sama bapaknya ini," ungkap Salimah, nenek Zaidan.
"Udah diusahain, Alhamdulillah bisa dibuka cincinnya,"
"Saya terima kasih kepada bapak petugas yang sudah membantu melepas cincinnya," lanjutnya.
Ternyata kasus serupa banyak ditemui di daerah Bekasi.
Hal tersebut tentunya membuat petugas kewalahan, karena tak adanya alat yang lengkap.
Pihak Damkar Bekasi pun berharap ada bantuan alat pelepas cincin dari pemerintah.
Baca Juga: Saking Panasnya, Warga di Bekasi sampai Bisa Goreng Kerupuk di Bawah Teriknya Matahari!
Karena banyak warga yang kemudian meminta pertolongan ke Damkar.
Pasalnya, alat pemotong cincin, bisa digunakan secara cepat.
"Kalau ada alat mah cepet, nggak sampai setengah jam," ungkap Eko Uban, petugas Damkar Kota Bekasi.
"Karena tadi terkendala sama alat, posisi jarinya juga membengkak,"
"Jadi susah, kalau ada alat nggak sampai setengah jam," lanjut Eko.
Ia sangat berharap pemerintah segera memberikan perhatian lebih kepada kasus ini.
"Kita berharap kepada pemerintah untuk menyediakan alat untuk memotong cincin,"
"Untuk di Kompi A itu sudah ada 6 (korban)," tandas Eko.
Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran wilayah Jakarta Timur telah menangani kasus serupa.
Melansir tayangan Kompas TV, Selasa (26/11/2019), seorang pemuda asal Jakarta Selatan mendatangi Damkar Jakarta Timur pada 15 Agustus 2019 lalu.
Petugas Damkar Jaktim juga membutuhkan waktu berjam-jam untuk melepas cincin sang pemuda.
(*)