Dia melakukan CPR setelah petugas medis lainnya kelelahan.
Dia terus melakukannya sampai mereka sampai di rumah sakit.
Namun, alih-alih memuji dia, sekelompok netizen mengkritiknya karena dia melompat dan mengangkangi orang tua itu saat melakukan CPR.
Belum lagi netizen mengkritik Saena yang mengenakan rok yang sangat pendek, membuat tindakannya seperti tidak senonoh bagi beberapa orang.
"Saya tidak berpikir mengenai tampilan, saya hanya ingin mendapatkan denyut nadi dan menyelamatkan nyawa pria itu," kata Saena.
"Penting untuk menjaganya dengan memberikan CPR sampai ambulans datang, jadi saya melompat ke atas," tambahnya.
"Tentu cara yang tepat untuk melakukan CPR ada di sebelah korban tapi itu tidak bisa dilakukan dalam kasus ini."
Sayangnya, Arun meninggal di rumah sakit Charoen Krung pada hari Rabu, meski ada upaya yang dilakukan oleh Saena dan petugas medis lainnya.
Meskipun kelompok netizen mengkritiknya, banyak netizen memuji dia karena keberaniannya.
Dewan Perwakilan Rakyat Surachai Liangbunlertchai juga memberi Saena sebuah ijazah untuk layanan sukarelawannya. (*)