Grid.ID - Kenal dari Facebook, seorang pemuda yang baru berusia 16 tahun jadi sasaran perampokan oleh orang tidak dikenal.
Berniat ketemu pacar online yang dikenalnya dari Facebook, Rio pemuda 16 justru ditemukan warga usai lari tunggang langgang sambil telanjang bulat.
Saat didekati, Rio ternyata juga bersimbah darah usai berlari dari kuburan, tempat ia janjian bertemu dengan pacar online yang dikenalnya dari Facebook.
Melansir dari laman Suryamalang.com, pemuda tersebut hendak kopdar (kopi darat) dengan perempuan yang dikenalnya via aplikasi Facebook dan berjanjian di sebuah makam.
Semula, Rio berniat bertemu dengan perempuan kenalannya itu di sekitar SPBU Kawasan Jakarta Timur.
Namun, perempuan itu mendadak minta ketemuan di sekitar TPU Prumpung, Jakarta Timur.
Akhirnya, Rio menemui perempuan itu seorang diri di TPU Prumpung, Jakarta Timur pada Senin (25/11/2019).
Naas, setibanya di pemakaman, Rio justru tak mendapati perempuan itu dan justru melihat tiga orang remaja pria yang berada di area pemakaman.
Lokasi pemakaman yang temaram, membuat Rio tak bisa melihat ketiga wajah pria itu dengan jelas.
Baca Juga: Usai Menjanda, Masayu Anastasia Miliki Kebiaasaan Sering Kunjungi Kuburan Malam Hari, Apa Alasannya?
Tanpa tedeng aling-aling, di tengah kuburan ketiga remaja tersebut malah menganiaya Rio.
Pakaian yang dikenakan Rio bahkan dilucuti, hingga pemuda itu lari tunggang langgang kabur dari arah pemakaman.
"Bu tolong, bu! tolong bu!" teriak Rio saat melihat Sukma, warga Kelurahan Cipinang Besar Utara.
Rio yang berteriak dan berlari dari arah kuburan mencoba meminta tolong warga sekitar.
Sebelum ditolong, Sukma sempat takut dan mengira Rio adalah orang gila lantaran berlari tanpa pakaian satu pun.
"Habisnya telanjang bulat. Pakai celana dalam saja enggak. Pas saya dekati baru kelihatan badannya berdarah," kata Sukma.
Namun, saat didekati, ditubuh Rio justru terdapat goresan darah.
Kondisi Rio juga diungkap oleh Sopan Purnomo, Ketua RW 03, Kelurahan Cipinang Besar Utara.
"Pas ditemuin warga itu, dia sudah telanjang, kepala sama badannya juga berdarah-darah," terang Sopan Purnomo.
Saat dimintai keterangan, Rio mengaku dianiaya tiga pemuda tersebut dengan ditusuk pakai pisau kecil dan kunci motor.
"Ditusuknya pakai kunci motor dan pisau kecil begitu, memang darahnya banyak," Sopan menambahkan.
Rio juga mengaku tak bisa menghubungi temannya lantaran handphone dititip temannya.
"Handphone korban dititip sama temannya, dia datang sendiri naik motor ke TPU. Motornya sih enggak diambil, tapi semua pakaiannya diambil, ditelanjangin," lanjut Sopan.
Melansir dari laman Tribun Jakarta, usai ditemukan warga Rio diajak untuk ke kantor polisi.
"Habis diobati warga langsung dibawa polisi ke Polsek Jatinegara.
Di sini mah sebentar doang, jadi warga enggak tahu pastinya.
Pokoknya dia dikeroyok di area tengah makam," ujar Sukma, salah satu warga yang mendapati Rio lari tunggang langgang.
Saat ini kasus pengeroyokan yang menimpa Rio tengah ditangani Mapolres Jatinegara. (*)