Find Us On Social Media :

Penjelasan Dokter Ahli Tentang Kanker Serviks yang Bisa Menyebabkan Penyakit Ginjal

By Ridho Nugroho, Kamis, 8 Maret 2018 | 19:53 WIB

Batu ginjal dicatat sebagai batu ginjal yang memiliki komposisi kimia yang berbeda pada setiap orang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID - Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan dunia dengan komplikasi ginjal dan kematian dini.

Perlu diperhatikan, pengidap penyakit ini lebih tinggi menyerang wanita daripada laki-laki.

Hingga saat ini PGK merupakan penyebab kematian ke-8 tertinggi pada perempuan yang diperkirakan mengenai 195 juta pasien perempuan di seluruh dunia.

Salah satu faktor risiko terjadinya penyakit ginjal kronik pada wanita adalah penyakit kanker serviks.

(Upaya Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ginjal Kronik)

"Banyak kondisi kesehatan pada perempuan yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya PGK, salah satunya adalah  tingginya kejadian penyakit kanker serviks (leher rahim) yang seringkali mengakibatkan gangguan fungsi ginjal", jelas dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH, Ketua Pengurus Besar PERNEFRI dan Ketua Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM saat acara Ginjal & Kesehatan Perempuan di Artotel, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Penyakit kanker serviks atau leher rahim di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker payudara dan 70% kasus terdeteksi pada stadium lanjut.

Pada tahun 2014, lebih dari 92 ribu perempuan di Indonesia meninggal karena kanker, dengan 10,3% di antaranya kanker serviks.

(Beli Pemutih Kulit Abal-abal, Seorang Wanita Menderita Penyakit Ginjal Kronis)

Dan, ternyata kanker serviks ini seringkali menyebabkan gangguan ginjal.

Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM mengatakan, "Kanker serviks menyebabkan kematian tiap jam pada perempuan Indonesia karena berbagai komplikasi, salah satunya gagal ginjal. Kanker serviks ini dapat dicegah, karena dari pre-kanker sampai ke kanker serviks itu prosesnya cukup lama, yaitu antara 5-10 tahun,".