"Dia sangat mengerti tentang pinyin Mandarin dan mengenali banyak karakter. Dia telah memberi contoh yang baik untuk anak-anak lain di sekolah kami," ungkapnya.
Chi mengatakan bahwa sekolah tersebut dengan senang hati menerima permohonan Shi.
Meskipun dia lebih tua dari gurunya.
Para guru juga telah tersentuh oleh keberanian dan semangat wanita tersebut.
Selama masa istirahat, Shi mendapat kesempatan untuk bermain game dengan sesama murid.
Namun tidak seperti murid-murid yang lain, Shi memiliki banyak tanggung jawab sebagai orang dewasa.
Begitu sekolah selesai, Shi harus kembali ke rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Shi harus menyiapkan makanan dan merawat anak perempuan dan orangtuanya. (*)