Find Us On Social Media :

Atlet Senam Sea Games 2019 Asal Kediri Dituding Tak Perawan Hingga Dipulangkan, Menpora Zainudin Amali Bongkar Fakta di Baliknya

By Nindya Galuh Aprillia, Jumat, 29 November 2019 | 17:28 WIB

Atlet Senam Sea Games 2019 Asal Kediri Dituding Tak Perawan Hingga Dipulangkan, Menpora Zainudin Amali Bongkar Fakta di Baliknya

Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.

Grid.ID - Gelaran Sea Games 2019 di Filipina saat ini tengah menjadi sorotan publik.

Berbagai berita miring tentang fasilitas, akomodasi, dan transportasi atlet jadi bahan pembicaraan berbagai kalangan.

Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Kamis (28/11/2019), salah satu keluhan adalah minimnya pilihan makanan halal serta tidak ada pemisahan dengan makanan non-halal.

Baca Juga: Semangati Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019, Maria Ozawa Hebohkan Jagat Maya!

Keluhan lain datang dari timnas putri Filipina karena mengalami masalah penginapan dan konsumsi tim.

Belum lagi persoalan timnas U-23 Kamboja yang dibuat tidak nyaman dengan akomodasi SEA Games 2019.

Mereka harus rela tidur di karpet karena kamar hotel belum disiapkan oleh penyelenggara.

Baca Juga: Masih Ingat Pangeran Ganteng Brunei Yang Ikut Sea Games? Yuk Intip 5 Kehidupan Mewahnya

Bukan hanya dari Filipina, kabar kurang menyenangkan juga datang dari kontingen Indonesia.

Beredar isu salah satu atlet senam asal Kediri, Jawa Timur, Shalfa Avrila Siani, dipulangkan karena masalah keperawanan.

Melansir Bola Stylo, kala itu Shalfa Avrila tengah menjalani pemusatan latihan senam di Gersik guna mempersiapkan ajang Sea Games 2019.

Baca Juga: Tak Diharapkan Berkarier sebagai Artis, 5 Selebritis Bollywood Ini Malah Digadang Orangtuanya Jadi Insinyur hingga Atlet Bulu Tangkis

Namun, ia tiba-tiba saja dipulangkan oleh Persatuan Senam Indonesia (Persani).

Kabar pemulangan Shalfa inipun terdengar pula oleh Menteri Pemdua dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Menyikapi isu miring yang beredar, pihak Kemenpora langsung melakukan konfirmasi ke Persani dan menjelaskan fakta di balik kabar yang beredar.

Baca Juga: Meski Punya Istri Cantik dan Hidup Bergelimang Harta, Begini Kisah Pilu Atlet Sumo yang Tak Banyak Diketahui

Dilansir Grid.ID dari Wartakotalive, Zainudin mengungkapkan kabar pemulangan atlet senam asal Kediri ini bukanlah persoalan keperawanan, melainkan ketidak disiplinan.

"Kami langsung telepon Ibu Ita dari Persani dan katanya tidak ada pemulangan paksa oleh pelatih Persani," kata Zainudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

"Yang benar kata Pak Indra (pelatih Shalfa di Jawa Timur), bahwa atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus, jadi berdampak prestasi menurun."

"Sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games," sambung Zainudin.

Baca Juga: Meski Punya Istri Cantik dan Hidup Bergelimang Harta, Begini Kisah Pilu Atlet Sumo yang Tak Banyak Diketahui

Lebih lanjut Zainudin mengatakan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet berada di cabang olahraga, bukan di Kemenpora maupun KONI.

Namun jika benar kabar kepulangan Shalfa lantaran adanya tes keperawanan, pihak Kemenpora siap menindak lanjuti.

"Tapi jika benar, pemulangan atlet karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas."

"Karena ini masalah privasi dan kehormatan seseorang, tidak ada hubungannya dengan soal prestasi," tuturnya.

Baca Juga: Jadi Hot Daddy, Intip 7 Potret Andrew White yang Miliki Tubuh Berotot dan Atletis

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan para atlet Indonesia yang berlaga di SEA Games 2019 di Filipina 2019, finis di posisi dua besar.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di acara pelepasan Kontingen Indo‎nesia sebelum berangkat ke Filipina, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019).

Jokowi mengingatkan target tersebut bukan perkara mudah.‎

Baca Juga: Disunting Atlet Berkuda Beda Usia 8 Tahun Lebih Muda, Nabila Syakieb Pamer Potret Seksi Cantik dengan Perut Gendut Hamilnya

Meski begitu, para atlet harus berjuang karena mereka didukung seluruh rakyat Indonesia.

(*)