Grid.ID - Profesi ilmuwan nampaknya masih belum populer di kalangan anak muda saat ini.
Sosok ilmuwan yang identik dengan rumus, hafalan, dan hitungan yang rumit sepertinya tidak begitu banyak menarik minat anak muda untuk menggeluti profesi tersebut.
Sebut saja B.J Habibie, satu-satunya figur yang paling dikenal sebagai ilmuwan.
Ya, Indonesia saat ini krisis akan role model ilmuwan. Bahkan kita kerap luput memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi.
Yang kita tahu, hanya pakai, pakai, dan pakai tanpa ada minat untuk tahu dibalik proses pembuatannya.
Padahal, di balik semua itu ada sosok ilmuwan yang mengembangkan riset secara terus-menerus sehingga kita bisa merasakan manfaat dari inovasi yang telah dihasilkan oleh para ilmuwan tersebut.
Pameran Foto "Potret Ilmuwan Muda Indonesia" menjadi gebrakan baru yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemendikbud RI bersama Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) untuk mengomunikasikan sains kepada generasi muda dengan cara yang populer.
Pameran ini menampilkan fotografi potrait yang mengambil nuansa ruang dan subjek fotonya (environment potrait).
Sang Fotografer, Yoggi Herdani menjelaskan, terdapat 32 ilmuwan muda dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air yang difoto di tempat mereka sehari-hari bekerja, seperti laboratorium dan ruang kerja.
"Profesi ilmuwan masih belum cukup populer di kalangan millennial. Maka dari itu, Saya sendiri memutuskan memotret ilmuwan muda untuk menumbuhkan semangat anak-anak muda agar tertarik menjadi scientist."
"Lokasi pengambilan gambar adalah di tempat mereka menghabiskan waktu sehari-hari, termasuk menunjukkan alat-alat yang digunakan dalam meneliti atau berkarya," tutur Yoggi.
Pameran Potret Ilmuwan Muda Indonesia diselenggarakan sejak 27 November hingga 2 Desember 2019, di Galeri Orbital Dago, Bandung.
Menariknya, lokasi pameran ini adalah sebuah resto/kafe yang ramai dikunjungi mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga dewasa.
Yoggi berharap, dengan strategi ini semakin banyak millennial yang tertarik mengunjungi pameran sehingga mampu menumbuhkan rasa penasaran dan minat terhadap sains.
"Banyak ilmuwan muda di Indonesia yang sangat menginspirasi, dan memiliki karya yang luar biasa. Kami ingin mengenalkan mereka kepada masyarakat luas. Tujuannya untuk menemukan 'Habibie' baru yang ada di Indonesia. Saya yakin itu ada, tetapi banyak yang belum tahu," ujar Yoggi.
Puluhan potret ilmuwan muda dari berbagai bidang yang dipamerkan itu sendiri telah dikurasi oleh Henrycus Napitsunargo.
Ia mengatakan, dalam memotret subjek, fotografer menggunakan kamera gulungan film untuk foto-foto yang dipamerkan.
Setiap foto pun memiliki nilai yang dapat membuka wawasan pengunjung terkait fotografi.
"Kemampuan seseorang dalam mengonstruksi visual potret berperan penting pada pemanfaatan kekuatan citraan foto potret itu sendiri."
"Dengan mengadopsi konstruksi visual foto potret dan pendekatan dokumentasi estetik, proyek pameran ini bisa disebut sebagai kolaborasi antar-profesi dengan dasar apresiasi antara subjek dan sang fotografer," sebut Henrycus.
Singkatnya, pameran ini menawarkan inspirasi dan edukasi untuk publik, terutama generasi muda agar lebih lebih dekat dengan sains serta para ilmuwan muda berprestasi.
Jadi, kalau akhir pekan ini belum ada rencana kemana-mana, ajak rekan/keluarga untuk mengunjungi Pameran Foto Potret Ilmuwan Muda Indonesia.
Selain menarik dan asyik buat nongkrong atau ngopi, lokasi pameran yang artistik juga sangat cocok bagi anak muda yang gemar membuat konten di media sosial.
Jadi tunggu apa lagi, jangan sampai melewatkan serunya datang ke Pameran Potret Ilmuwan Muda Indonesia, ya!