Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Sudah selayaknya hukum alam, jika seseorang ingin memiliki sesuatu maka ia harus mau bekerja keras terlebih dahulu.
Namun sepertinya itu tidak berlaku bagi Mukhlis Muctar Besani (66), warga asal Sungai Penuh, Jambi, ini.
Mukhlis lebih memilih jalan pintas dengan menjual rasa iba sebagai seorang pengemis di ibu kota demi mewujudkan keinginannya memiliki mobil.
Namun, jangan dulu sepelekan 'profesi'-nya itu.
Sebab diam-diam Mukhlis bisa meraup untung hingga Rp 194,5 juta dari 'profesi'-nya itu, lho.
Hal ini terungkap setelah Mukhlis ditangkap oleh Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S).
Melansir dari Tribunnews.com, saat itu, Jumat (29/11/2019) pagi, Mukhlis sedang mengemis di depan Bank BNI Cabang Pondok Indah Arteri, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
*Beli Mobil*
Dalam sebuah video interogasi yang dibagikan Plt Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin, terungkap alasan Mukhlis lebih memilih ngemis di jalanan ibu kota.
Mukhlis dengan terbuka mengungkapkan keinginannya untuk membeli mobil dari hasil uang mengemisnya itu.
Baca Juga: Kisah Satu-satunya Orang yang Pernah Terhantam Meteorit: Awalnya Lebam Hingga Alami Gagal Ginjal
"Mau beli mobil, Pak," ungkap Mukhlis dalam sebuah mobil berjeruji, seperti yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Petugas P3S yang tak habis pikir dengan alasan Mukhlis ini pun kembali menegaskan pertanyaannya.
"Terus niatnya mau beli mobil?" tanya petugas.
"Nanti kalau sudah banyak," jawab Mukhlis.
"Dari hasil ngemis?" tanya petugas lagi.
"Iya, nanti kalau sudah banyak," jawab Mukhlis lagi.
Petugas P3S pun makin heran dengan pemikiran Mukhlis.
"Kok pemikirannya gitu, Pak?" tanya petugas P3S keheranan.
"Kan mau pulang, Pak," jawab Mukhlis sembari membuka bungkusan plastik yang berisi bergepok-gepok uang tunai ratusan ribu.
*Target 200 Juta*
Uang yang mencapai Rp 180 juta itu diakui Mukhlis merupakan usahanya mengemis selama setahun terakhir.
"Sudah capek kerja, Pak" ucap Mukhlis sembari memamerkan gepokan uang tersebut dari dalam mobil berjeruji.
"Ini semuanya Rp 180 juta, Pak," lanjut Mukhlis saat petugas menghitung jumlah tumpukan uang tersebut.
"Ada 18," ujar petugas P3S.
"Iya, Pak. Rp 180 juta (jumlah uangnya). Kalau yang satunya cuma dua juta, Pak," timpal Mukhlis.
Namun untuk membuktikan perkataan Mukhlis, petugas kembali menghitung uang tumpukan uang itu setibanya di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1.
Dan hasil perhitungan terakhir oleh petugas didapati uang tersebut berjumlah Rp 194,5 juta.
Jumlah ini sebenarnya kurang sedikit dari target yang ia tetapkan selama mengemis di Jakarta.
Mukhlis memasang target sejumlah Rp 200 juta untuk ia bawa pulang ke kampung halamannya di Sungai Penuh, Jambi.
Namun sayangnya target itu tidak akan pernah tercapai karena ia lebih dulu diamankan oleh Petugas P3S Sudin Sosisal Jakarta Selatan lantaran mengemis di depan Bank BNI kawasan Kebayoran Lama, Jumat (29/11/2019) pagi.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Rela Keluarkan Uang Rp1,7 Triliun karena Hobinya Koleksi Barang ini
*Bukan Kali Pertama*
Sebenarnya ini bukan kali pertama Mukhlis ditertibkan oleh Petugas P3S.
Sebelumnya, Mukhlis pernah ditertibkan petugas pada tahun 2016 karena kedapatan mengemis.
Saat itu, Mukhlis kedapatan membawa yang sejumlah Rp 99 juta.
Kepala Panti Sosial Bina Insan bangun Daya 1, Masyudi, mengatakan kalau Mukhlis memang kerap berpenampilan kumal untuk mendapatkan belas kasihan orang yang lewat.
"Dari penampilannya, dia berpakaian kumal duduk di jalan. Enggak mungkin orang enggak iba dengan dia," terangnya.
Masyudi juga menyebut kalau alasan yang dipakai Mukhlis tidak berubah sejak pertama kali ia ditangkap.
(*)