(Diperiksa Selama 3 Jam, Denada Diberi 22 Pertanyaan)
Kondisi ini dapat membahayakan karena usus bayi belum matang untuk melawan bakteri.
Namun, ibu hamil yang mengonsumsi madu tidak akan membuat janin dalam kandungannya mengalami botulisme, karena spora tidak akan memasuki pembuluh darah.
Racun botulisme juga diperkirakan tidak akan memasuki plasenta melalui difusi pasif.
Meskipun begitu, madu untuk ibu hamil hanya aman diberikan jika madu tersebut telah terpasteurisasi.
Umumnya, madu yang dijual di pasaran adalah madu yang terpasteurisasai, yaitu dipanaskan lebih dulu hingga sekitar 70 derajat celcius selama setengah menit untuk kemudian didinginkan.
Proses yang disebut pasteurisasi ini kurang lebih serupa dengan pasteurisasi susu.
(Yuk Intip Persiapan Rumah Untuk Si Doel The Movie)
Pemanasan ini berperan mencegah fermentasi dengan membunuh sel-sel jamur, serta membuat madu dapat cair lebih cair dengan memperlambat proses kristalisasi.
Berikut hal-hal lain yang perlu diwaspadai saat akan mengonsumsi madu untuk ibu hamil: Terkadang kita dapat menjumpai madu mentah yang tidak dipasteurisasi.
Madu ini biasanya terdapat di pasar tradisional ataupun peternakan lebah.
Meski demikian, tidak seperti susu, daging ataupun keju mentah, madu yang tidak dipasteurisasi tidak akan mendatangkan risiko listeriosis.