Grid.ID - Operasi sesar atau melahirkan sesar adalah operasi untuk mengeluarkan bayi melalui dinding perut yang dibedah dengan indikasi tertentu.
Misalnya, pada kasus bayi besar, panggul sempit, plasenta previa totalis/plasenta terletak di bawah dan menghalangi jalan lahir, atau adanya gangguan presentasi seperti letak lintang.
Asa tahu saja, sebenarnya proses melahirkan sesar berat sekali.
Buktinya dokter untuk memutuskan persalinan sesar butuh banyak pertimbangan.
(Baca juga: Bukan Hanya Karena Kekurangan Vitamin C, Ini 15 Faktor Lain Penyebab Sariawan)
Selain itu untuk menjalankan operasi sesar dokter perlu perencanaan alias skenario sistimatis.
Karenanya proses pengerjaannya dilakukan secara tim.
Lalu bagaimana proses melahirkan secara sesar?
(Baca juga: Yuk Kepoin Ini 5 Tanda Kalau Si Dia Jatuh Cinta Sama Kamu)
Ternyata rumit dan banyak proseduralnya, seperti berikut ini.
1. Pembersihan rambut sekitar vagina.
2. Pengolesan cairan disinfektan pada perut.
3. Spinal block atau penyuntikan anestesi di tulang belakang.
4. Ibu direbahkan di meja operasi dan perut ditutup surgical tent.
6. Dokter membuat sayatan dengan pisau bedah di perut bagian bawah.
7. Perawat menekan perut ibu sedikit agar kepala bayi tersembul dan ditarik oleh dokter hingga seluruh badannya keluar.
8. Pindah ke ruang pemulihan selama 45-60 menit, kemudian dipindahkan kembali ke kamar perawatan.
(Baca juga: Tanggapan Pakar Kesehatan Tentang Konsumsi Larutan Antiseptik yang Efektif Mengatasi Risiko Infeksi di Mulut)
Bagaimana menurut kamu?
Ini baru satu alasan mengapa perempuan yang melahirkan sesar itu wanita hebat.
Alasan lainnya kenapa perempuan yang melahirkan secara sesar itu wanita hebat, tidak lain risiko yang harus dihadapi.
(Baca juga: Masturbasi Saat Menstruasi, Kenapa Tidak? Ternyata Banyak Keuntungannya loh, Apa Saja sih?)
Simak beberapa hal mengerikan yang harus dilalui.
1. Operasi sesar dapat menyebabkan dinding perut dan rahim yang disayat menjadi iritasi bahkan infeksi.
Infeksi biasanya dapat terjadi di sekitaran sayatan perut, di dalam rahim atau di dekat kandung kemih
2. Selama proses operasi berlangsung, ada kemungkinan untuk kehilangan darah yang berlebihan, yang kemudian dapat menyebabkan anemia.
Karenanyalah mengapa banyak wanita yang harus mendapatkan transfusi darah setelah operasi sesar.
(Baca juga: Ini 4 Ide Kencan Unik Untuk Kamu yang Introvert, yuk Kepoin!)
3. Dapat mengalami cidera kandung kemih dan usus selama operasi berlangsung.
4. Operasi akan memengaruhi usus, termasuk mengganggu gerakan usus setelah operasi selesai.
Ini kemudian akan menimbulkan ketidaknyamanan, kembung, pembesaran perut karena disfungsi usus.
5. Selama operasi berlangsung, ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut di dalam area panggul yang menyebabkan rasa sakit dan penyumbatan.
Ini kemudian dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan selanjutnya.
6. Operasi sesar juga memungkinkan untuk dilakukannya operasi tambahan, meliputi perbaikan kandung kemih atau yang lainnya.
7. Risiko operasi sesar lainnya ditunjukkan oleh penelitian yang menyebutkan, dalam beberapa kasus terdapat reaksi negatif untuk anestesi yang diberikan selama operasi, bahkan dengan obat yang dikonsumsi setelah operasi.
Contohnya adalah; hipotensi, hipotermia, keracunan anestetic, dan reaksi alergi.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Nakita dengan judul Perempuan Melahirkan Secara Sesar adalah Wanita Hebat, Ini Buktinya!.