Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Pedih masih dirasakan gitaris grup band Ungu, Franco Wellyjat Medjaya Kusumah alias Enda.
Ayahnya, Medjaja Kusuma telah pergi menghadap sang pencipta pada 8 Maret 2018 di Rumah Sakit Islam Cempaka Mas, Jakarta Pusat pukul 19.30 Wib.
Padahal, Enda melihat ayahnya itu dalam kondisi sehat sebelumnya. Bahkan almarhum Medjaja Kusuma sempat menempuh perjalanan jauh dari Manado ke Jakarta.
(BACA: Bangga dengan Sosok Kartini, Jenny Rahman Membuat Acara Mengagumkan Ini!)
"Bapak kan tinggal di Manado, dia bilang sama aku mau ke Jakarta, mau main sama cucuk-cucuk."
"Akhirnya dia dateng, terus abis itu dia ngeluh sakit perut. Itu baru satu hari di Jakarta, dia bilang sakit perut, sampe engap. 'Nda gua sakit perut, bawa gua ke rumah sakit'. Yaudah akhirnya subuh itu dia dibawa ke RS, terus di RS juga udah dipasang infus tapi masih bercanda sama aku, masih ngobrol nanya pekerjaanlah ya, gimana Pasha, dan lain-lain semua," cerita Enda yang Grid.ID temui usai memakamkan ayahnya di TPU Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (9/3/2018).'
(BACA: SM Entertainment Tak Jual Pernak-Pernik Artis K-Popnya Secara Online, Alasannya Masuk Akal sih)
Namun kondisi Medjaja Kusuma mendadak turun drastis.
Hasil tes medisnya memang masih normal, tapi Enda dan keluarga tetap menginginkan Medjaja Kusuma dirawat intensif.
"Cepet banget prosesnya jadi cuma satu hari itu jam 9 malem dia udah nggak sadar, sama aku aja harus liat deket banget baru dia ngeliat aku."
"Pas dicek semua gula darah normal 200, detak jantungnya juga bagus, jadi kita juga bingung, tapi ko kesehatan beliau makin merosot terus sampe akhirnya gua memutuskan sama keluarga untuk masukin bapak ke ICU supaya lebih intens," jelas Enda.
(BACA: Jalan Bareng Cewek ke Dufan, Athalla Naufal Udah Punya Pacar?)
Saat di rawat di Intensive Care Unit (ICU), ayah Enda ternyata sudah dalam kondisi koma.
Bahkan detak jantungnya sempat berhenti beberapa saat. Bantuan medis berhasil mempertahankan ayah Enda hingga dalam kurun waktu sekurangnya 24 jam.
Enda sempat membisikkan permintaan agar ayahnya tetap bertahan, setidaknya hingga Enda menyelesaikan ibadah salat Maghrib.
"Sampe akhirnya sore jam 2 siang aku pamit sama beliau bisikin di kuping. Beliau lagi tidur, saya bilang 'pap jangan dulu pergi kemana-mana, Enda mau pulang dulu ganti baju, tungguin Enda ya, jangan tinggalin Enda'," cerita Enda.
(BACA: Sebelum Bunuh Diri, Jo Min Ki Sempat Telepon Teman-temannya, Ini yang Ia Katakan)
Seusai beribadah, Enda kembali menemui ayahandanya yang tengah kritis.
Tak disangka, itu merupakan pertemuan terakhir mereka.
Enda mengaku sempat membisikkan kata perpisahan.
"Habis aku bisikin itu, 10-15 menit beliau udah langsung.... indikatornya udah langsung berhenti semua, nol. Aku pegang kepalanya beliau sambil bilang lailahaillah sambil bisikin 'pokoknya papih tenang aja sampe kapanpun Enda nemenin terus, Enda ada di sebelah papih terus'," cerita Enda dengan mata berkaca-kaca.
(BACA: Tyas Mirasih Tak Memenuhi Panggilan KPAI!)
Enda pun berharap semoga ayahnya tersebut bisa tenang disana dan meninggal dalam keadaan yang baik.
"Pas aku ngikutin sakaratul mautnya, bagus banget. Sakaratul mautnya hari Kamis, disalatin banyak orang, meninggal di hari Jumat karna menurut orang Islam lebih dari jam 6 itu udah hari Jumat. Mudah-mudahan papah khusnul khotimah," pungkas Enda.(*)