Find Us On Social Media :

Betisnya Hilang Sebagian dan Wajah Cantiknya Hancur, Mantan Pramugari Lion Air Ikhlas Asuransi dan Tunjangannya Tak Turun: Kalau Saya Simpan Terus Kekecewaan Ini, Malah Membunuh Saya...

By None, Selasa, 3 Desember 2019 | 04:00 WIB

Laura Lazarus, mantan pramugari Lion Air yang pernah mengalami dua kali kecelakaan

Grid.ID - Tepat setahun yang lalu, Indonesia dirundung duka.

Ya, pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).

Jauh sebelum kejadian itu, ada peristiwa yang juga memilukan dan tercatat dalam sejarah.

Baca Juga: 3 Hari Setelah Digigit Nyamuk, Pramugari Lion Air Ini Tewas Karena Alami Gagal Organ

Dilansir dari Intisari.grid.id, sejak tahun 2002 sudah terjadi 31 insiden pesawat yang dialami oleh Lion Air.

Mulai dari kecelakaan tragis hingga hanya penundaan penerbangan karena ada kesalahan teknis.

Ada seorang mantan pramugari Lion Air yang selamat mengungkapkan kisahnya setelah dua kali mengalami kecelakaan.

Pramugari tersebut bernama Laura Lazarus dengan gamblangnya menceritakan kisah tragisnya dalam acara Indonesia Lawyers Club.

Laura mengaku mengalami insiden pesawat bersama Lion Air pertama kali di Palembang.

Kejadian itu terjadi ketika pesawat yang ditumpanginya keluar landasan dan roda depannya terbenam lumpur.

Sedangkan kecelakaan kedua ia alami ketika akan mendarat di Bandara Adi Sumarmo tahun 2004.

Baca Juga: Kembali Viral Usai Tinggalkan Kargo Jenazah Walau Sudah Dibayar Rp 10,5 Juta, Lion Air Klaim Tidak Diberitahu Pengurus

Hal yang mencengangkan yaitu Laura mengalami dua kecelakaan dengan pesawat yang sama.

"Pesawat yang sama, yang terjadi di Solo dengan nomor seri yang sama," jelas Laura.

Katanya, setelah mengalami kecelakaan bersama Lion Air, wajahnya nampak sangat rusak dan sebagian tubuhnya patah.

"Dengan kecelakaan tersebut saya mengalami luka yang sangat parah, muka saya hancur dengan keadaan pipi saya terbacok, tulang pipi saya remuk," jelas Laura.

Baca Juga: Tonjok Pegawai Hotel Cuma karena Baju Kurang Rapi, Oknum Pilot Lion Air Dilaporkan ke Polisi hingga Dilarang Terbang Lagi

"Tangan saya copot, pinggang saya patah dan kaki saya hancur, patah tadinya dan betisnya hilang sebagian," tambahnya.

Setelah kejadian tersebut, kini wajahnya telah mengalami berbagai operasi untuk memulihkan kembali bentuk wajahnya.

Selain itu juga, hingga saat ini Laura masih menggunakan tongkat untuk berjalan.

"Ya ini mungkin sudah jauh lebih baik, karena ini sudah mengalami banyak sekali operasi di muka saya di sebelah kanan, dan dokter taruh metal di bagian pipi saya di sebelah kanan," jelas Laura menggambarkan perjuangannya untuk membuat wajahnya kembali pulih.

Satu tahun lebih Laura harus bolak-balik rumah sakit untuk melakukan pengobatan.

Laura juga mengungkapkan bahwa tahun kemarin dirinya masih menjalani operasi di bagian kaki.

Baca Juga: Percakapan Terakhir Pilot Ethiopian Airlines yang Jatuh di Afrika Terungkap, Benarkah Mirip dengan Kasus Kecelakaan Lion Air?

Sayangnya, pihak Lion Air tidak menanggung keseluruhan pengobatannya hingga sembuh.

"Delapan bulanan dia (pihak Lion Air) tanggung, pokoknya dia mulai lepas di tahun 2007-an," jelas Laura.

Laura pernah dijanjikan untuk mendapatkan asuransi atau tujangan lainnya, namun katanya di tahun 2006 gaji pokoknya diberhentikan dan hingga saat ini tidak ada kejelasan mengenai tunjangan untuk pengobatannya hingga sembuh.

Baca Juga: Misteri Pilot Ketiga Lion Air, 'Malaikat' Penyelamat Nyawa Seluruh Penumpang Pesawat yang Sempat Duduk di Kokpit Malam Sebelum JT 610 Jatuh

"Tidak ada kabar," jelasnya kepada Karni Ilyas sebagai pembawa acara Indonesia Lawyers Club.

"Lagi sibuk mungkin akhirnya lupa, lagi sibuk,"tambah Laura.

Karni Ilyas pun menanyakan apakah ada kekecewaan pada Laura dengan Lion Air akibat kecelakaan tersebut.

"Dibilang kecewa, ya saya enggak kecewa, kalau saya simpan terus kekecewaan ini, malah membunuh saya dan tidak membuat saya seperti ada sekarang," jawab Laura.

(*)