Baca Juga: Dijuluki Sleeping Beauty dan Bisa Berkedip, Inilah Mumi Terindah yang Pernah Ada
"Biasanya tiap kebocoran akan dinetralisasi oleh caustic soda. Tetapi nampaknya dalam kecelakaan ini tekanan yang kuat dari dalam membuat gas MIC keluar tanpa sempat dinetralisasi," ungkapnya, seperti yang dikutip dari Harian Kompas 4 Desember 1984.
Namun parahnya, seperti yang dikutip dari laman indiatoday.in, sirine pabrik sendiri baru berbunyi 2 jam setelah korban berjatuhan.
Sementara polisi dan petugas kesehatan baru datang ke lokasi kejadian pada pagi harinya.
Berdasarkan data yang tercatat, lebih dari 1.400 orang meninggal dalam 3 hari dan lebih dari 200 ribu orang yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebagian besar korban meninggal adalah wanita, anak-anak, dan orang lanjut usia yang tidak bisa lari ketika ledakan itu berlangsung.
Salah satu korban luka bernama Ahmad Khan pun menceritakan sedikit pengalamannya yang hingga kini kerap menghantuinya itu.
"Kami merasa tercekik dan mata kami terbakar. Kami hampir tidak bisa melihat jalan di tengah kabut gas beracun. Dan suara sirine mengaung. Kami tidak tahu harus lari ke mana," ungkapnya.
Banyaknya korban membuat rumah sakit kewalahan karena tidak lagi bisa menampung para korban.
Akhirnya, mayat-mayat pun dibiarkan berjajar begitu saja di lapangan rumput dekat rumah sakit.