Harga produk kerajinan serat alam ini mulai Rp 15.000 sampai Rp 300.0000 per item.
Sayangnya, Eka enggan menyebutkan total omzet yang dikantongi saban bulannya.
Dalam usaha pembuatan aksesori ini, kendala yang sering didapati oleh perempuan 53 tahun ini adalah waktu pengerjaan yang cukup lama.
Ia pun sering kewalahan saat mendapatkan pesanan dalam waktu singkat.
Maklum saja, proses produksinya masih semi handmade.
Tingginya curah hujan belakangan ini juga membuatnya kesulitan mendapatkan material yang bagus dan proses penjemuran pun harus lebih lama.
"Banyak bahan yang rusak dan berkutu," tambahnya.
(Kisah Ade Asal Mojokerjo, Bocah Yatim Piatu yang Menjadi Tulang Punggung Keluarga)
Selain itu, belum profesionalnya tenaga kerja juga menghambat waktu produksi.
Kebanyakan para perajin mengerjakan produk ini sebagai pekerjaan sampingan.
Saat musim panen dan tanam tiba, mereka lebih memilih sibuk mengurus lahan pertaniannya.
Kedepan, Eka berharap bisa mendapatkan sambutan lebih baik dari pasar lokal.
Ajang pameran menjadi salah satu caranya untuk memberikan pengetahuan tentang produk ramah lingkungan, serta memperkenalkan langsung produk buatannya kepada konsumen.
Dia optimis bila produknya bakal diterima oleh pasar lokal, tak hanya membuat produk yang fashionable tapi juga memberikan harga jual yang pas untuk pasar lokal. (*)
(Artikel ini juga tayang di Kontan.ID dengan judul Berkreasi dengan serat alam, Eka tembus pasar mancanegara)