Inilah Masa-masa Sulit Hari Darmawan Semasa Hidupnya hingga Bangkit dari Keterpurukan

By Adrie P. Saputra, Minggu, 11 Maret 2018 | 16:03 WIB
Hari Darmawan

Hari Darmawan

Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra

Grid.ID - Kabar duka datang dari Pendiri Matahari departemen Store, hari Darmawan yang dinyatakan meninggal dunia di sungai Ciliwung, Sabtu (10/3/2018).

Penyebab kematiannya, diduga Hari ingin melihat lebih dekat kondis air sungai Ciliwung, namun nahas, ia terjatuh ke sungai karena kurang seimbang.

Hal ini diungkap oleh pihak manajemen lewat siaran pers yang diterima awak media.

Kendati demikian, itu masih di tahap dugaan sementara, belum ada klarifikasi resmi mengenai kecelakaan ini.

Dilansir dari Wikipedia, Hari Darmawan lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 27 Mei 1940.

Usahanya menurun dari bakat sang ayah Tan A Siong, yang saat itu seorang pengusaha lokal Makassar yang behubungan dengan produk-produk pertanian.

(BACA: FOTO: Suasana Rumah Duka Hari Darmawan di Denpasar, Bali)

Dia dilahirkan dari keluarga besar 12 bersaudara.

Pada 1950, usaha keluarganya itu mengalami kesulitan hingga bangkrut.

Terpaksa Hari Darmawan dan orangtuanya harus berjuang dari nol untuk membangun usahanya lagi.

Setelah lulus dari SMA, Hari Darmawan memutuskan untuk merantau ke Ibu Kota untuk mengadu nasib.

Di sana ia berjodoh dengan seorang wanita bernama Anna Janti, seorang putri pemilik toko serbag ada bernama "Mickey Mouse".

Hari dipercaya untuk mengelola toko tersebut hingga berkembang pesat.

Kemudian, pada 1968 ia membeli toko serba ada bernama "Toko De Zon" yang kini dikenal dengan nama "Matahari".

(BACA: Liburan ke Taman Wisata Matahari Milik Hari Darmawan, Ini 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan)

Hari Darmawan mengalami jatuh bangun dalam menjalankan usaha "Matahari".

Semua yang ia bangun harus menelan kepahitan.

Dia harus mengalami keterpurukan pada tahun 1997 akibat Indonesia dilanda krisis moneter.

Usaha "Matahari" resmi dijual Hari kepada Lippo Group.

Namun setelah itu, dia kembali bangkit dan membangun usahannya.

Hari Darmwan kemudian mendirikan perusahaan baru bernama "Pasar Swalayan Hari-hari".

(BACA: Mengenang Hari Darmawan, Taman Wisata Matahari Peninggalan Terakhirnya )

Bahkan tak hanya bidang retail saja yang dia tekuni, tapi juga bidang pariwisata.

Pria kelahiran 1940 ini membangun Taman Wisata Matahari yang berlokasi di Bogor. (*)