"Saya pergi ke Wedangan Dodo pukul 08.00 WIB, berbicara soal membawa Sumarsih ke sana, kemudian mereka sepakat membawa kesana," ujar Candy kepada TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).
Candy mengungkapkan, sejumlah warga pun sudah menanyai Sumarsih terlebih dulu sebelum pembicaraan di wedangan itu.
"Teman-teman sudah tanya dulu ke ibunya, ternyata mau, mereka sepakat, teman saya minta saya foto ibunya, foto dikirimkan pak Martono, kemudian saya ceritakan kronologinya," ungkap Candy.
Tim pun datang ke lokasi sebelum pukul 10.00 WIB dan langsung memeriksa kesehatan serta menghibur Nenek Sumarsih.
"Datang ke lokasi periksa kesehatan, langsung dihibur dipeluk-peluk, dikuatkan, ditanyain mau tidak tinggal di sana."
"Kemudian ibunya tanya, mau ngapain di sana, boleh bantu-bantu masak, kemudian ibunya langsung mengiyakan, terus nangis," tutur Candy.
Sebagai tambahan informasi, seorang nenek di Johor Bahru, Malaysia, juga pernah ditelantarkan oleh anaknya.
Nenek 67 tahun bernama Maimon Abdul Hamid itu bahkan sampai nangis saat curhat pada seorang wanita bernama Sri yang sering datang ke sana.
Dengan suara parau, Nenek Maimon menceritakan kesedihannya dan ingin anaknya segera menjemput.
“Nak kalau sayang emak, tolong jangan tinggalkan aku di sini (panti jompo), emak tidak mau berada di sini, emak menderita," kata Nenek Maimon dalam bahasa Melayu.
Curhatan Nenek Maimon pun viral dan ramai diberitakan media setelah videonya tersebar luas di jejaring sosial Instagram
Salah satunya yang diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo.
(*)