Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Jumlah ular yang bermunculan di rumah dan tempat umum di Malaysia kian meningkat.
Dilansir Grid.ID dari artikel yang diterbitkan New Straits Times pada 11 Maret 2018, Angkatan Pertahanan Sipil Malaysia (APM) menanggapi keadaan darurat.
Direktur Angkatan Pertahanan Sipil Malaysia, Zainuddin Hussin mengatakan jumlah keluhan munculnya ular telah melonjak.
Hal ini diduga akibat berakhirnya musim hujan yang menandakan akan datangnya musim kering dan cuaca panas.
( BACA JUGA: Rumah Kosong dan Berdebu, Elvy Sukaesih Titip Pesan di Pagar Rumah )
"Biasanya, ketika musim hujan di timur laut berakhir, banyak makhluk berbisa, terutama ular, akan keluar dari habitat biasa mereka untuk mencari makanan," ujar Zainuddin.
"Reptil ini akan pergi ke tempat di mana mereka bisa menemukan sumber makanan seperti tikus, kodok dan hewan kecil lainnya," lanjutnya.
"Bukan hal yang aneh jika mereka menjelajah ke daerah berpenduduk padat seperti rumah tempat tinggal, ruang penyimpanan dan tempat rekreasi, " jelas Zainuddin.
Zainuddin mengatakan APM Kelantan, Malaysia mencatat ada 6.297 kasus gangguan ular.
( BACA JUGA: Harimau Sumatra Kembali Serang Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya )
Gangguan ini terjadi dari bulan Januari hingga Desember 2017.
"Dalam dua bulan pertama tahun 2018, kami mencatat ada 1.189 kasus serupa."
"Kami yakin jumlahnya bisa meningkat nantinya," kata Zainuddin.
Saat ini serangan cuaca panas dan kekeringan tengah melanda Malaysia. (*)