Find Us On Social Media :

Kali Pertama Jadi Narator di Pertunjukan Opera Kontemporer, Christine Hakim: Saya Seperti Merajut

By Annisa Dienfitri, Kamis, 5 Desember 2019 | 16:59 WIB

Christine Hakim saat jumpa pers Opera Gandari di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Aktris kawakan Christine Hakim akan menjadi narator di pertunjukan Opera Gandari yang akan digelar Sabtu-Minggu, 14-15 Desember 2019 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Meski telah membintangi sekurangnya 40 judul film, menjadi bagian dari sebuah pertunjukan teater ternyata merupakan pengalaman pertama Christine Hakim.

Padahal pemeran Nyi Misni dalam 'Perempuan Tanah Jahanam' itu sempat tumbuh di kalangan teater, yakni Teater Populer pimpinan Teguh Karya.

Baca Juga: Wiranto Ditusuk, Christine Hakim Berdoa Agar Negara Aman dan Tenteram

"Saya belum pernah sama sekali terlibat dalam dunia teater, apalagi teater musik kontemporer atau opera," tutur Christine Hakim saat jumpa pers Opera Gandari di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).

Karenanya, mendapat kepercayaan menjadi narator di Opera Gandari menjadi pengalaman baru sekaligus luar biasa bagi Christine.

"Saya syukuri berterima kasih karena saya masih dikasih kesempatan untuk melakukan sesuatu, mengerjakan sesuatu, mendengar sesuatu yang selama ini belum saya ketahui dan belum pernah saya lakukan," ujarnya.

Baca Juga: Syuting Film Perempuan Tanah Jahanam, Christine Hakim Sampai Bawa Air Zam Zam untuk Antisipasi Kesurupan

Menjadi narator sebuah opera kontemporer, aktris Pendukung Terbaik FFI 2017 itu menghadapi tantangan yang tentu harus ditaklukan.

Christine dituntut untuk membuka diri demi menjembatani beberapa unsur penting dalam pertunjukan tersebut.

"Awalnya, karena ini baru pertama kali, saya melihat ini (menjadi narator) seperti saya menyulam atau merajut," ujar Christine.

Baca Juga: Christine Hakim Berurai Air Mata Saat Berbicara Soal Intoleransi

Lanjut Christine, narasi yang dibacakannya kelak harus selaras dengan tarian, musik dan puisi di pertunjukan Opera Gandari.

"Saya sebagai narator seharusnya tidak boleh hanya masuk ke dalam satu unsur di antara unsur-unsur yang ada."

"Ada tari, ada musik dan juga ada puisinya mas Goen dan narasi yang harus saya bacakan," terangnya.

Baca Juga: Jadi Tamu Istimewa di Pernikahan Syahrini di Jepang, Christine Hakim Ungkap Sifat Asli Keluarga Reino Barack

"Saya coba positioning diri saya sebagai narator, bagaimana kembali lagi mengalir dengan satu napas, satu jiwa, satu rasa antara musik, tari, narasi, visual dan semuanya," pungkasnya.

(*)