Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Siapa tak kenal dengan Isyana Sarasvati?
Musisi 26 tahun itu tak hanya miliki paras cantik tapi juga dikenal jenius di dunia musik.
Namun mungkin tak banyak yang tahu jika Isyana pernah melewati masa kanak-kanak di luar negeri.
Baca Juga: Akui 'Gadget Freak', Isyana Sarasvati Sampai Koleksi Puluhan Handphone dari Zaman Jadul!
Ya, tak lama setelah lahir ke dunia, keluarga dari musisi 26 tahun itu memboyongnya untuk tinggal di Belgia.
Pengalaman tersebut diceritakan Isyana belum lama ini saat bertemu dan ngobrol bersama Robert Harianto.
Momen pertemuan keduanya itu pun terekam dalam tayangan di kanal YouTube Perspektif Metro TV, seperti dikutip Grid.ID dari video yang dipublikasikan pada Selasa (3/12/2019).
Baca Juga: Rilis Album Lexicon, Isyana Sarasvati Perkenalkan Single Terbarunya Berjudul Sikap Duniawi
Menghabiskan waktu sekitar kurang lebih 4 tahun di Belgia membuat Isyana lebih menguasai bahasa Belanda ketimbang bahasa Indonesia.
Hal itu kemudian membuatnya alami kesulitan berkomunikasi ketika saat pulang ke Indonesia.
"Aku sempat punya masalah bahasa," ucap Isyana.
Baca Juga: Penuh Nuansa Muram, Album Lexicon Tunjukan Sisi Lain Isyana Sarasvati yang Tak Pernah Diekspos!
"Pas aku TK itu satu keluarga tinggal di Belgia," terangnya.
"Setahun atau dua tahun setelah lahir berangkat ke Belgia. Makanya aku TK di sana," jelasnya.
"Jadi the first language yang keluar dari mulut aku itu dutch," sambungnya.
Baca Juga: Suguhkan Perubahan Musikalitas di Album Lexicon, Isyana Sarasvati: Prosesnya Sangat Natural
"Makanya bahasa pertama yang aku bener-bener fasih itu ya bahasa Belanda dulu," lanjutnya.
"Sampai akhirnya pas lulus TK pulang ke Indonesia, itu pas SD kelas satu. Ada adaptasi yang lumayan berat sih," tandasnya.
Diakui Isyana, butuh waktu setahun untuknya mulai bisa berkomunikasi dengan baik dan lancar menggunakan bahasa Indonesia.
"Karena apa ya.. gak bisa ngomong bahasa Indonesia kan. Udah gitu langsung SD nih. Bukan TK lagi," ungkapnya.
"Di situ ada sekitar satu tahunan aku yang gak ngerti gurunya ngomong apa sama sekali," kenangnya.
"Kayak yang hah apa ya? Aku juga ngedumel pake bahasa Belanda itu kata ibu. Aku gak inget sih," imbuhnya.
"Meski cukup struggle, tapi ya alhamdulilah kelas dua udah bisa ngomong pake bahasa Indonesia dan udah lancar," pungkas Isyana.
(*)