Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Siapa yang tak kenal Erick Thohir salah satu pengusaha berpengaruh di Indonesia?
Nama Erick Thohir pun sering disebut sebagai salah satu pengusaha terkaya di Tanah Air.
Bahkan kini, pria kelahiran Jakarta itu telah dua bulan diangkat menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara oleh presiden Jokowi gantikan Rini Soemarno.
Ya, menjadi Menteri BUMN tentu menjadi posisi incaran yang diinginkan banyak orang.
Namun siapa sangka, hal ini justru diakui Erick Thohir yang baru bekerja selama 2 bulan merasa harus banyak berkorban dan mengemban amanah yang berat.
Sebelum menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir yang menjadi CEO di beberapa perusahaan ternama, mengaku memiliki penghasilan yang cukup besar dibandingkan profesinya saat ini.
Saat menjadi bintang tamu di Mata Najwa, pada Rabu (4/12/2019) Erick Thohir mengaku menjadi Menteri BUMN membuat dirinya tambah miskin.
Saat ditanya pemilik acara, Najwa Shihab, ia mengaku mendapat gaji 19 juta perbulan.
"Kayaknya tambah miskin, gajinya aja jauh lebih kecil dari pendapatan sebelumnya," ungkap Erick Thohir.
Tak hanya soal gajinya yang lebih sedikit, bahkan saat resmi ditunjuk menjadi menteri BUMN, saham milik Erick Thohir juga diketahui mengalami penurunan.
Kendati demikian, Erick Thohir mengaku ada kemungkinan pasar merasa pesimis dengan dirinya.
Baca Juga: Rambut Berantakan Dicium Irwan Mussry, Maia Estianty Curi Perhatian Pakai Dress Putih Klasik
Lantaran tugas yang diamanahkan presiden untuknya merupakan pekerjaan yang tak mudah serta pendapatannya yang menurun.
"Mungkin market melihat pesimis, karena sesuatu yang tidak mudah dan saya tidak bisa, misalnya saya mengatakan lebih baik daripada menteri-menteri yang sebelumnya," ungkapnya.
Meskipun pasar merasa pesimis, Erick Thohir tak mengambil itu sebagai persoalan yang memberatkan.
Sebab ia menyadari setelah menerima amanah menjadi Menteri, ia sadar harus merelakan apa pun yang terjadi pada dirinya secara pribadi.
"Kalo market pesimis itu haknya, market dan saya harus menerima itu yang penting kita nawaitu, kita sama-sama harus bekerja dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
(*)