Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Menjalani bahtera rumah tangga memanglah tak mudah.
Pasti banyak halang yang silih berganti melintang dalam perjalanan membina rumah tangga.
Namun memutuskan untuk bercerai juga bukan lah cara instan untuk menyelesaikan masalah.
Bisa saja hal tersebut justru memicu masalah baru, salah satunya dampak psikologis yang akan dialami anak.
Seperti halnya remaja 15 tahun asal Garut berinisial F ini.
Baca Juga: Pakai Kebaya Off Shoulder, Tampilan Menantu SBY Aliya Rajasa Justru Makin Elegan!
Remaja putri berambut cepak ini mengaku menjadi korban dari perceraian kedua orangtuanya.
Ia pun kerap menjadi target perundungan atau bully dari teman-temannya hingga pada puncaknya ia berniat untuk bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Cimanuk.
Tinggal di Jalanan
Dengan kepala tertunduk, remaja putri berambut cepak itu menceritakan asal-usulnya di Mapolsek Garut Kota.
Meski keterangan yang dibuatnya selalu berubah-ubah, namun F selalu menyebut kalau kedua orangtuanya telah bercerai.
Akibatnya, kini F pun harus tinggal di jalanan karena ia telah dibuang ayahnya setelah setahun tinggal bersama di Bandung.
"Dulu sempat dibawa ke Bandung. Tapi setahun lalu diturunkan dari bus di Garut," ucap F seperti yang dilansir dari Tribun Jabar.
Sementara itu, ibunya sendiri sudah pindah ke Tasikmalaya yang alamatnya saja F tidak tahu.
F hanya mengatakan kalau sebelum kedua orang tuanya bercerai, mereka sekeluarga sempat tinggal di Garut.
"Sudah dijual rumahnya sekarang. Jadi enggak punya rumah," tandasnya.
Selama tinggal di jalan, F kerap tidur di emper toko atau trotoar.
Sementara untuk makan, F hanya mengandalkan dari belas kasih orang yang ikhlas memberinya.
Dibully Hingga Frustasi dan Mencoba Bunuh Diri
Hidup jalanan yang keras juga dirasakan oleh F.
Selama di jalanan ia acapkali mendapatkan perundungan atau bullying dari teman-temannya di jalan.
"Lagi duduk tiba-tiba ditendang sama teman. EnggaK tahu kenapa sampai ditendang," ungkap remaja yang memakai kaus jingga tersebut.
Perlakuan-perlakuan tidak menyenangkan itu telah F alami selama satu tahun hidup di jalan.
Dan karena hidup sebatang kara maka ia hanya bisa memendam perasaannya itu.
"Selama ini dipendam kekesalannya. Padahal di anak jalanan itu juga ada perempuan kayak saya tapi dia enggak di-bully," tegasnya.
Hingga akhirnya kekesalannya pun sudah berada di puncak hingga niatan untuk bunuh diri itu pun muncul.
Ia pun hendak bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Cimanuk, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Garut Kota, Kamis (05/12/2019) sore.
Namun beruntung, aksinya itu kepergok warga sekitar lebih dulu.
Ia pun segera dibawa warga menuju kantor polisi.
"Warga sudah melihat F ini mau loncat dari jembatan. Bisa dicegah sama warga sebelum dia lompat," kata Kapolres garut, AKBP Dede Yudi Ferdiansyah.
Dede pun mengaku kini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinsos untuk mencari keluarga bocah malang ini.
Kasus Bully Lain
Seperti diberitakan Grid.ID sebelumnya, kasus bullying tak hanya terjadi di Indonesia.
Bocah 8 tahun asal Dnipro, Ukraina, juga pernah menjadi korban bullying.
Bahkan kini ia harus berjuang antara hidup dan mati setelah teman-temannya menyiramnya menggunakan bensin lalu membakarnya.
Bocah bernama Kyrylo Yatsun itu pun menghalami luka bakars serius hingga 35 persen.
(*)