Find Us On Social Media :

Panen Harta Lewat Penyalahgunaan Kekuasaan hingga Punya Kekayaan Mencapai Rp 29 miliar, Intip Rumah Ari Askhara yang Mewah tapi Jarang Ditinggali sang mantan Dirut Garuda

By Novita, Minggu, 8 Desember 2019 | 12:15 WIB

Panen Harta Lewat Penyalahgunaan Kekuasaan hingga Punya Kekayaan Mencapai Rp 29 miliar, Intip Rumah Ari Askhara yang Mewah tapi Jarang Ditinggali sang mantan Dirut Garuda

"Akhirnya mereka jadi loyal kepada Pak Ari, sehingga apapun yang dilakukan oleh Pak Ari didukung penuh oleh pegawai-pegawai yang loyal," kata dia.

Zaenal juga mengatakan karyawan yang berani membangkang perintah Ari Askhara bisa langsung dikeluarkan dari perusahaan Garuda Indonesia.

"Siapa pun yang berani, langsung out, jabatan bisa hilang besoknya. Misalnya dilawan, nih, sekarang kebijakan Pak Ari, besok dipindahkan ke Sorong," terang Zaenal Muttaqin.

Baca Juga: Tak Hanya Ari Askhara, Sejumlah Direksi Maskapai Pelat Merah Garuda Indonesia akan Diganti

Zaenal Muttaqin juga mengatakan awak kabin yang melawan akan diberi hukuman dengan melarang ikut terbang, alias di grounded.

"Untuk kabin begitu ngelawan, besok di-grounded, termasuk saya," ujar Zaenal Muttaqin.

Tak hanya itu, melansir dari laman Kompas.com, sebelumnya laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tahun 2018 ditolak dua komisarisnya, yaitu Chairal Tanjung dan Dony Oskaria.

Baca Juga: Karier Ari Askhara Hancur Usai Boroknya Terbongkar, Video Diduga Dirut Garuda Indonesia Ngeyel Tak Mau Berhenti Mendadak Viral: Saya Nggak Akan Mundur Kalau Nggak Diganti!

Penolakan keduanya didasarkan atas Perjanjian Kerjasama Penyediaan Layanan Konektiivitas Dalam Penerbangan antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia tanggal 31 Oktober 2018 lalu beserta perubahannya.

“Tadi tidak dibacakan surat keberatan kami karena tadi pimpinan rapat menyatakan cukup dengan dinyatakan dan sudah dilampirkan di Annual Report (2018),” ujar Chairal Tanjung, Komisaris GIAA di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Dari perjanjian tersebut, pendapatan GIAA dari Mahata sebesar 239,94 juta dollar AS yang sebesar 28 juta dollar AS yang didapatkan dari bagi hasil yang didapatkan PT Sriwijaya Air seharusnya tidak dapat diakui dalam tahun buku 2018.

Baca Juga: Sebut Dirut Garuda Indonesia Sebagai Pemimpin yang Lalim, Karyawan Bongkar Borok Ari Askhara: Awak Kabin Bawa Barang Melebihi Batas Disanksi, Dia Sendiri Malah Selundupkan Barang Mewah!