Find Us On Social Media :

Nahas! Hendak Berlibur ke Pasuruan, Bus Rombongan Guru TK Asal Tulungagung Justru Terjun ke Sungai Usai Hindari Truk Mogok, Puluhan Korban Menumpuk Jadi Satu saat Dievakuasi

By Arif Budhi Suryanto, Minggu, 8 Desember 2019 | 16:08 WIB

Nahas! Hendak Berlibur ke Pasuruan, Bus Rombongan Guru TK Asal Tulungagung Justru Terjun ke Sungai Usai Hindari Truk Mogok, Puluhan Korban Menumpuk Jadi Satu saat Dievakuasi

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Menikmati waktu akhir pekan dengan bertamasya menjadi kegiatan yang seru.

Namun, beda cerita bagi rombongan guru TK asal Tulungagung ini.

Pasalnya, siapa sangka niat mereka untuk menghabiskan libur akhir pekan di Pasuruan justru menjadi awal dari kecelakaan maut.

Baca Juga: Viral Video Balita Terjun Bebas dari Jembatan Lantai 5, Sang Ibu Berlari Mendapatkan Putrinya Namun Semuanya Sudah Terlambat...

Bus yang mereka tumpangi terjun ke sungai saat melintasi jembatan di Kecamatan Kesamben, Blitar, Jawa Timur, dari arah barat.

Melansir dari kompas.com, kejadian nahas ini terjadi pada Sabtu (07/12/2019) sekitar pukul 06.30 waktu setempat.

Saat itu, bus diduga hilang kendali saat berusaha menghindari truk tronton yang mogok di atas jembatan.

Baca Juga: Sambil Menangis Tersedu-sedu, Istri Ungkap Perilaku Aneh Suaminya Sebelum Tewas Bunuh Diri Terjun dari Lantai 3 Galaxy Mall Surabaya: Kok Diem Nggak Bicara?

Bus pun banting setir ke kanan hingga dikabarkan sempat menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan akhirnya masuk ke sungai.

Akibat kejadian nahas ini, 1 pengendara motor dan 4 orang penumpang tewas di tempat.

"Total yang dibawa ke RS di Wlingi (RSUD Ngudi Waluyo Blitar) ada 29 penumpang," kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar, Endah Woro.

Baca Juga: Lamaran Ditolak karena Tak Sanggup Bayar Maskawin, Pria di Kaltim Sakit Hati dan Sebarkan Video Panas 2 Menit 49 Detik ke Keluarga Calon Istri

"Sedangkan yang meninggal dunia ada lima," lanjutnya.

Sementara itu, sebanyak 24 korban lain mengalami luka-luka di mana 2 di antaranya luka berat.

"Yang luka berat ada dua, lainnya luka sedang. Lukanya di anggota tubuh, misalnya kepala, dan lainnya," lanjut Endah.

Baca Juga: Viral Kisah Pilu Marlina, Penyandang Disabillitas yang Hobi Dandan, Sempat Nangis Saat Ria Ricis Pamit

Namun hingga kini petugas masih melakukan pendataan identitas korban lantaran jumlahnya yang sangat banyak.

Bahkan disebutkan pula terdapat korban anak-anak yang ikut ibunya pergi tamasya ke Taman Kurma di Pasuruhan.

Melansir dari surya.coid, Kasatlantas Polres Blitar AKP Amirullah Hakim menyebut sopir bus masih terluka jadi belum bisa dimintai keterangan.

Baca Juga: 9 Negara yang Disebut Punya Penduduk Terpendek di Dunia, Indonesia Menempati Urutan ke Berapa?

Miftakhul Huda (40), sopir bis itu, kini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wingi, bersama korban lain.

Namun berdasarkan keterangan para saksi, bus itu jatuh saat menghindari truk tronton yang mogok di atas jembatan.

Badan truk tronton dengan lebar 8 meter dan panjang 15 meter itu disebut menutupi penuh jalan jembatan.

Baca Juga: Bejat! Oknum Guru BK Minta Anak Didiknya untuk Berikan Bulu Kemaluan dan Sperma, Alasannya Buat Ini

Sehingga ketika bus hendak mendahului dari arah kanan, bus kaget saat melihat satu pengendara sepeda motor dari arah timur melintas.

Sepeda motor yang dikendarai korban Ridwan pun tertabrak dan bus terpelanting masuk ke sungai.

Suara jerit dan tangis pun langsung pecah saat bus terperosok ke dalam sungai yang airnya cuma sedalam setengah meter itu.

Baca Juga: Punya Kepemimpinan yang Buruk, Eks Dirut Garuda Ancam Bakal Mutasi hingga Pecat Pegawai yang Melawan

Berselang 5 menit dari kejadian, barulah warga berdatangan untuk menolong.

Warga bahkan sampai harus membuat jalan untuk turun ke sungai karena posisinya diapit tebing sehingga menyulitkan proses evakuasi.

Baca Juga: Terseret Pusaran Skandal Penyelundupan Harley Davidson oleh Mantan Dirut Garuda, Inilah Sosok Istri Ari Askhara, Dyana Dewi yang Pernah Dilabrak Pramugari Seksi Selingkuhan Suaminya

Korban pun mengalami luka-luka yang cukup parah karena saat dievakuasi posisinya saling bertumpukan di bagian depan kemudi.

"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP kecelakaan itu.

"Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," paparnya.

(*)